Andaman dan Nicobar

Kepulauan Andaman dan Nicobar berada di Teluk Bengal. Bagian dari Wilayah Union Kepulauan Andaman dan Nicobar di India. Port Blair adalah komunitas utama di pulau Andaman dan pusat administratif dari wilayah union. Port Blair adalah kota terbesar di Andaman dan terletak di pantai timur pulau Andaman.
Pulau Andaman dan pulau Nicobar membentuk distrik administratif yang terpisah di wilayah Union. Populasi dari pulau Andaman pada tahun 2001 adalah 314.239 jiwa.

Kata Andaman diduga berasal dari bahasa Sumatra kuno 'handuman', 'handaman' menjadi 'andaman'.

Ada beberapa pulau yang dinyatakan berbahaya dan dilarang untuk dikunjungi, diantaranya Sentinel, karena masih adanya suku primitif yang suka menyerang orang asing sampai mati.

Penduduk dari kepulauan Andaman dan kepulauan Nicobar sebagian besar termasuk dalam ras Negrito dan terdapat 2 etnis yang memiliki ras Mongoloid. Penghuni kepulauan Andaman dan Nicobar ini diperkirakan telah ada sejak 60.000 tahun yang lalu, memasuki wilayah ini melalui pesisir India.

Kepulauan Andaman
  • suku Andaman Besar,
    Terdiri dari 10 sub-suku, yaitu:
    • Aka-Cari
    • Aka-Kora
    • Aka-Bo
    • Aka-Jeru
    • Aka-Kede
    • Aka-Kol
    • Oko-Juwoi
    • A-Pucikwar
    • Akar-Bale
    • Aka-Bea
     
  • suku Jarawa,
    Diperkirakan jumlah penduduk suku ini antara 250 - 300 jiwa.
  • suku Jangil,
    termasuk 'negrito', menempati pulau Rutland. Kadang suku ini disebut juga sebagai suku Jarawa Rutland. Ditemukan pada tahun 1800. Mereka sangat mengisolasi diri dari dunia luar, sehingga jumlah dan keberadaannya sangat sulit diketahui. Diprediksi suku ini telah punah.
  • suku Onge,
    dideskripsikan sebagai 'negrito', pada tahun 1901 jumlah penduduk 100 jiwa.








  • suku Sentinel,
    seorang perempuan Sentinel
    menempati pulau Sentinel Utara. Pada tahun 200
    seorang sentinel sedang melepas
    anak panah ke arah helikopter
    1 jumlah penduduk 39 jiwa. Suku ini mengisolasi diri dari dunia luar dengan menolak komunikasi dengan pendatang. Wilayah ini dilarang untuk dikunjungi karena suku Sentinel kerap menyerang orang asing sampai mati.




Pertama kali kepulauan Andaman ditemukan pada tahun 1850 jumlah penduduk pulau ini berjumlah 7000 jiwa. Tetapi karena banyaknya arus pendatang seperti tahanan dan buruh. Penduduk kepulauan ini kehilangan wilayahnya. Suku Jangil dan Andaman Besar hampir punah, saat ini hanya tersisa 400 - 450 jiwa. Suku Jarawa dan suku Sentinel mengisolasi diri dengan menolak komunikasi dengan pendatang.


Kepulauan Nicobar
Pada tahun 2001 penduduk kepulauan Nicobar tercatat berjumlah 42.026 jiwa.
Penduduk asli dari pulau Nicobar tidak berhubungan dengan penduduk kepulauan Andaman.
Penduduk kepulauan Nicobar terdiri dari beberapa suku, diantaranya :
  • suku Nicobar,
    tersebar di beberapa pulau, Klasifikasi genetik suku Nicobar adalah Austro-Asiatik rumpun Mon-Khmer Selatan. Terdapat 30000 jiwa penutur bahasa Nicobar, yang disebut bahasa Car.







  • suku Shompen,
    Hanya di pulau Nicobar Besar. Bahasa Shompen tidak berhubungan dengan bahasa Nicobar. Mereka mengisolasi diri terlalu lama, sehingga masih banyak yang hanya menutup tubuh bagian pinggang ke bawah. Bahasa Shompen sangat terisolasi dari peneliti, sehingga sangat sedikit deskripsi mengenai bahasa Shompen ini. Bahasa Shompen menurut beberapa peneliti dianggap terdapat memiliki sedikit kaitan kekerabatan dengan bahasa Enggano di pulau Sumatra. Suku. Shompen hidup sebagai pemburu dan terisolasi dari peradaban dalam waktu yang sangat lama. Mereka sedikit berpakaian. Sementara pakaian tradisional hanya pakaian di bawah pinggang. Saat ini suku Shompen mulai mengenakan pakaian modern karena pengaruh dari India Daratan.

2 comments:

  1. Nikobar lebih dekat dengan sumatera, jangan2 masih satu rumpun dengan orang aceh nih....

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Ki Tuntun
      bisa jadi, dilihat dari peta memang sangat dekat dengan sumatra, beberapa anggapan ada yang mengatakan bahwa orang nicobar dan shompen mungkin masih berhubungan dengan orang sumatra, tapi kemungkinan besar justru dengan orang-orang di simalur, nias, mentawai dan enggano.

      Delete

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,