pemukiman suku Lubu |
Suku Lubu telah mendiami wilayah ini ribuan tahun sebelum hadirnya orang-orang Batak di wilayah ini. Secara ras, suku Lubu ini pada termasuk ke dalam ras Weddoid, memiliki kulit agak gelap, rambut keriting dan bertubuh kekar, yang berbeda dengan etnis batak yang memiliki ras mongoloid.
Setelah ribuan tahun terjadi pembauran dengan suku batak setempat dan kemungkinan juga dengan suku melayu, maka saat ini mungkin hampir tidak dapat lah dibedakan antara suku Lubu dengan suku-suku batak dan suku melayu yang hidup di sekitar pemukiman suku Lubu ini. Walaupun mereka tetap mengakui diri mereka sebagai suku Lubu, tetapi budaya dan adat-istiadat mereka banyak menyerap budaya dan adat-istiadat suku Mandailing dan suku Padang Lawas. Diperkirakan suku Lubu ini masih berkerabat dengan suku Kubu, karena secara fisik tidak jauh berbeda.
Bahasa yang digunakan suku Lubu adalah bahasa Lubu. Bahasa Lubu ini banyak menyerap perbendaharaan kata bahasa Mandailing dan bahasa Padang Lawas, oleh karena itu bahasa Lubu ini kadang dianggap sebagai salah satu dialek dari bahasa Batak Mandailing. Walaupun bersumber dari bahasa yang berbeda, tetapi setelah mengalami proses selama berabad-abad, antara bahasa Lubu dan bahasa Mandailing, terjadi pembauran, sehingga bahasa Lubu yang sekarang hampir mendekati dan mirip dengan bahasa Mandailing dan bahasa Padang Lawas.
Suku Lubu ini kadang bisa juga disebut sebagai suku Siladang. Tetapi menurut orang Siladang mereka berbeda dengan orang Lubu. Menurut beberapa tulisan di internet, mengatakan bahwa Suku Lubu masih terdapat ikatan kekerabatan masa lalu dengan suku Siladang.
Budaya dan adat-istiadat suku Lubu, ini berada di antara budaya dan adat-istiadat suku Batak Mandailing, suku Batak Padang Lawas dan suku Melayu, yang juga hidup di sekitar wilayah pemukiman mereka. Tetapi mereka tetap mempertahankan tradisi mereka, walaupun secara tidak langsung segala tradisi budaya dan adat-istiadat mereka secara lambat-laun menyerap budaya dan adat-istiadat dari suku-suku lain yang bermukim di sekitar wilayah pemukiman mereka.
Suku Lubu bertahan hidup sebagian besar pada bidang pertanian. Bekerja pada perkebunan karet sebagai buruh, dan selain itu mereka juga melakukan praktek tebang-bakar di hutan untuk membuka lahan perladangan. Hutan juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, seperti berburu dan mengumpulkan hasil hutan. Serta beberapa hewan ternak juga dipelihara untuk menambah penghasilan keluarga, seperti sapi, ayam, bebek dan lain-lain.
diolah dari berbagai sumber
foto:
- cabangsabungka.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,