Suku Gayo Lut

danau Laut Tawar
daerah pemukiman suku Gayo Lut
Suku Gayo Lut, adalah sub-suku Gayo yang berdiam di sekitar danau Laut Tawar. kabupaten Aceh Tengah provinsi Aceh.

Suku Gayo Lut, disebut sebagai Gayo Lut, karena wilayah kediaman mereka yang berada di sekitar danau Laut Tawar yang dalam bahasa Gayo disebut danau Lut Tawar. Selain disebut Gayo Lut, kadang mereka disebut juga sebagai Gayo Laut.

Pemukiman suku Gayo Lut, dahulunya terdiri dari rumah-rumah panggung yang panjangnya bisa mencapai 20 hingga 30 meter, dan lebarnya bisa mencapai 10 meter. Dengan bagian bawah, tempat menyimpan binatang ternak seperti sapi dan kambing. Saat ini telah banyak berubah, dan bentuk rumah dibangun sejajar dengan tanah.

Untuk kebudayaan dan adat-istiadat, tidak ada perbedaan dengan sub-suku Gayo lainnya, seperti Gayo Serbejadi (Lukup), Gayo Deret, Gayo Kalul dan Gayo Lues. Hanya saja dibedakan dari dialek yang digunakan, mereka memiliki dialek yang berbeda dengan sub-bahasa Gayo lainnya.

Masyarakat suku Gayo Lut, mayoritas pemeluk agama Islam. Agama Islam telah lama berkembang di wilayah ini, konon menurut cerita mereka, agama Islam lebih dahulu masuk ke masyarakat Gayo dari pada ke suku Aceh.

suku Gayo Lut
Pada umumnya kehidupan masyarakat Gayo Lut, adalah berprofesi sebagai petani, seperti menanam padi di sawah, berladang, bercocok tanam berbagai jenis sayur-sayuran. Mereka juga menanam tanaman keras seperti kopi arabica, yang saat ini semakin berkembang dan terkenal, seperti kopi Gayo.
Selain itu beberapa dari mereka hidup sebagai nelayan penangkap ikan di danau Laut Tawar.
Saat ini, tidak sedikit dari masyarakat Gayo Lut yang telah berhasil di perantauan, menjadi pengusaha ataupun pejabat pemerintahan

sumber:
  • lintasgayo.com
  • sosekling.pu.go.id
  • wikipedia
  • dan sumber lain
foto:
  • buzzerbeezz.wordpress.com
  • lintasgayo.com

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,