Suku Tsou, adalah masyarakat adat tengah selatan Taiwan. Populasi orang Tsou pada tahun 2000 sekitar 7.000 orang. Orang Tsou bermukim di 3 wilayah berbeda, yaitu di Nantou, Chiayi dan kota Kaohsioung.
nama lain: Alishan, Arisan, Northern Tsou, Tsu'u, Tsuou, Tzo
bahasa: Tsou
kelompok bahasa: Austronesia
Orang Tsou sendiri terbagi menjadi 2 kelompok, yang menggunakan bahasa sama, tapi memiliki dialek yang berbeda, yaitu:
Bahasa Tsou adalah salah satu bahasa Austronesia dituturkan di Taiwan selatan. Hal ini dapat diklasifikasikan menjadi dua sub-bahasa, yaitu bahasa Tsou Utara yang dituturkan di Mt. Ali dan Nantou County, yang terdiri dari 3 dialek, yaitu dialek Tapangu, Tfuya dan Luhtu. Satu lagi adalah bahasa Tsou Selatan yang dituturkan di Kaohsiung County, yang terdiri dari 2 dialek, yaitu dialek Sa'alua dan Kanakanavu.
Sistem kekeluargaan orang Tsou sangat ketat, untuk adat pernikahan maupun acara-acara lain. Sistem ini ditaati oleh seluruh anggota suku. Aturan ini yang membuat orang Tsou selalu bekerja sama dan bekerja dengan efisiensi tinggi.
Tanah adalah milik bersama. Putra tertua memiliki prioritas utama untuk mewarisi properti keluarga. Senjata berharga diwarisi oleh putra tertua juga. Sedangkan putri tertua memiliki hak untuk mewarisi benda-benda milik ibunya
Orang Tsou adalah patrilineal, marga (nama keluarga) menurun dari sang bapak. Sedangkan perempuan harus hidup dengan keluarga suami setelah menikah. Mereka tidak diizinkan menikah dengan orang memiliki marga sama atau masih memiliki hubungan darah.
Pakaian tradisional dibuat dari kulit binatang. Dalam keseharian orang Tsou suka memakai pakaian warna merah dengan topi bulu yang dihiasi ornamen. Sedangkan perempuan memakai korset merah, kain penutup kepala (semacam kerudung), baju biru dan rok hitam.
Pertanian dan berburu menjadi kegiatan utama orang Tsou dalam bertahan hidup. Tapi karena adanya larangan berburu yang ditetapkan oleh pemerintah Taiwan, banyak orang Tsou memutuskan untuk pindah dari pemukiman mereka. Mereka banyak bekerja di perkebunan teh dan Matsum di Mountain Ali. Kegiatan ini meningkatkan taraf hidup orang Tsou. Mereka mempelajari teknik menanam teh dari orang-orang China Han. Nilai tanaman ekonomis yang tinggi membuat beberapa orang Tsou bisa kembali ke pemukiman mereka. Selain itu mereka juga mencoba dengan tanaman rebung dan kubis. Di luar itu, beberapa dari mereka mencoba mendalami cara-cara penanaman bunga penghasil parfum, seperti bunga Lily.
sumber:
artikel lain:
nama lain: Alishan, Arisan, Northern Tsou, Tsu'u, Tsuou, Tzo
bahasa: Tsou
kelompok bahasa: Austronesia
orang Tsou (en.wikipedia) |
- Tsou Utara
- Tsou Selatan
Bahasa Tsou adalah salah satu bahasa Austronesia dituturkan di Taiwan selatan. Hal ini dapat diklasifikasikan menjadi dua sub-bahasa, yaitu bahasa Tsou Utara yang dituturkan di Mt. Ali dan Nantou County, yang terdiri dari 3 dialek, yaitu dialek Tapangu, Tfuya dan Luhtu. Satu lagi adalah bahasa Tsou Selatan yang dituturkan di Kaohsiung County, yang terdiri dari 2 dialek, yaitu dialek Sa'alua dan Kanakanavu.
Sistem kekeluargaan orang Tsou sangat ketat, untuk adat pernikahan maupun acara-acara lain. Sistem ini ditaati oleh seluruh anggota suku. Aturan ini yang membuat orang Tsou selalu bekerja sama dan bekerja dengan efisiensi tinggi.
Tanah adalah milik bersama. Putra tertua memiliki prioritas utama untuk mewarisi properti keluarga. Senjata berharga diwarisi oleh putra tertua juga. Sedangkan putri tertua memiliki hak untuk mewarisi benda-benda milik ibunya
Orang Tsou adalah patrilineal, marga (nama keluarga) menurun dari sang bapak. Sedangkan perempuan harus hidup dengan keluarga suami setelah menikah. Mereka tidak diizinkan menikah dengan orang memiliki marga sama atau masih memiliki hubungan darah.
upacara tradisional Tsou (formosatravel) |
Pertanian dan berburu menjadi kegiatan utama orang Tsou dalam bertahan hidup. Tapi karena adanya larangan berburu yang ditetapkan oleh pemerintah Taiwan, banyak orang Tsou memutuskan untuk pindah dari pemukiman mereka. Mereka banyak bekerja di perkebunan teh dan Matsum di Mountain Ali. Kegiatan ini meningkatkan taraf hidup orang Tsou. Mereka mempelajari teknik menanam teh dari orang-orang China Han. Nilai tanaman ekonomis yang tinggi membuat beberapa orang Tsou bisa kembali ke pemukiman mereka. Selain itu mereka juga mencoba dengan tanaman rebung dan kubis. Di luar itu, beberapa dari mereka mencoba mendalami cara-cara penanaman bunga penghasil parfum, seperti bunga Lily.
sumber:
artikel lain:
Taiwan memiliki suku asli pulau Formosa yang tersingkir oleh rombongan Chiang Kai Sek saat mengungsi tahun 1949
ReplyDelete