Suku Embau

suku Embau,
telah menjadi Melayu
Suku Embau, adalah suatu kelompok masyarakat yang masih keturunan suku Dayak Embaloh, yang saat ini lebih menyatakan diri mereka sebagai Melayu. Suku Embau ini bermukim di sepanjang sungai Embau kabupaten Kapuas Hulu provinsi Kalimantan Barat.

Suku Embau, adalah keturunan dari suku Dayak Embaloh. Walaupun mereka masih berdarah dayak, tetapi mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai orang Embau, atau Melayu Embau.

Bahasa Embau yang asli diperkirakan telah punah dari peradaban sejak akhir abad ke-19. Bahasa Embau telah punah karena tidak ada lagi penutur bahasa ini. Menurut penuturan masyarakat Embau, pada awalnya mereka berbicara sehari-hari mengggunakan bahasa Embau (mirip dengan bahasa Dayak Embaloh), tetapi karena dominasi bahasa Melayu di daerah ini. Sering mereka dianggap aneh, karena menggunakan bahasa Embau, akhirnya secara perlahan-lahan bahasa Embau tergeser oleh bahasa Melayu. Pada saat ini suku Embau menggunakan bahasa Melayu, walaupun beberapa kata dalam bahasa Melayu yang mereka gunakan masih terdapat beberapa kata dalam bahasa Embau. Oleh karena itu bahasa yang mereka pakai sekarang disebut sebagai bahasa Melayu Embau.

Punahnya bahasa Embau, maka punah juga lah budaya asli suku Embau, karena saat ini mereka lebih suka melaksanakan berbagai acara adat mengikuti segala bentuk budaya Melayu. Bahkan perilaku dan cara berpakaian pun telah mengikuti cara-cara melayu.
Punahnya bahasa dan budaya Embau ini seiring dengan masuknya ajaran Islam dan para pendatang Melayu yang memenuhi wilayah suku Embau. Dengan kehadiran orang-orang Melayu ini, sehingga banyak terjadi kawin-campur antara orang Embau dengan orang-orang Melayu. Sehingga kebudayaan dan agama orang Melayu ini pun terserap ke dalam masyarakat Embau. Dan saat ini suku Embau secara mayoritas telah memeluk agama Islam.

sumber:
  • kebudayaan-dayak.org
  • adatnusantara.blogspot.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,