Mithologi Suku Minahasa

Toar dan Lumimuut

Menurut cerita rakyat Minahasa bahwa orang Minahasa adalah keturunan Toar dan Lumimuut. 
Awalnya, keturunan Toar Lumimuut terdiri dari 3 kelompok, yaitu: Makatelu-pitu (tiga kali tujuh), Makaru-siuw (dua kali sembilan), Pasiowan-Telu (sembilan kali tiga). Tetapi terjadi perselisihan diantara kelompok-kelompok tersebut. Pemimpin mereka bernama Tona'as, kemudian memutuskan untuk melakukan pertemuan adat dan membicarakan masalah ini. Pertemuan berlangsung di Awuan (utara bukit Tonderukan). Pertemuan ini disebut Pinawetengan u-nuwu (membagi bahasa) atau Pinawetengan um-posan (membagi ritual). Pada pertemuan itu diputuskan bahwa ketiga kelompok keturunan tersebut diberi nama Tonsea, Tombulu dan Tontemboan. Di tempat Pertemuan ini berlangsung kemudian dibangun batu peringatan yang disebut Watu Pinawetengan (Batu Membagi).
Kelompok-kelompok Tonsea, Tombulu, Tontemboan dan kemudian mendirikan wilayah utama mereka yang berada Maiesu, Niaranan, dan Tumaratas masing-masing. Segera beberapa desa didirikan di luar wilayah. Desa-desa baru kemudian menjadi pusat berkuasa dari sekelompok desa disebut Puak, kemudian walak, sebanding dengan kabupaten masa kini.
Setelah sekian lama berselang datanglah orang-orang dari kelompok baru tiba di semenanjung Pulisan, karena adanya kelompok-kelompok baru ini, maka terjadilah berbagai konflik di daerah ini. Akhirnya orang-orang dari kelompok baru ini kemudian pindah ke pedalaman dan mendirikan desa-desa sekitar danau besar. Maka orang-orang ini disebut Tondano,atau Toulour (artinya orang air). Danau ini adalah danau Tondano sekarang.
Tahun-tahun berikutnya, kelompok lain datang lebih banyak ke Minahasa. Orang dari pulau Maju dan Tidore yang mendarat di Atep, yang menjadi nenek moyang sub-etnis Tonsawang. Sedangkan yang berasal dari Tomori Bay, merupakan nenek moyang dari sub-etnis Pasam-Bangko (Ratahan dan Pasan). Kemudian orang dari Bolaang Mangondow yang merupakan nenek moyang Ponosakan (Belang). Lalu orang dari kepulauan Bacan dan Sangi, yang kemudian mediami daerah Lembeh, pulau Talisei, Manado Tua, Bunaken dan Mantehage, yang menjadi sub-etnis Bobentehu (Bajo).
Pendaratan pertama kelompok-kelompok ini di tempat yang sekarang disebut Sindulang. Mereka kemudian mendirikan sebuah kerajaan yang disebut Manado hingga tahun 1670 dan kemudian menjadi walak Manado.
Orang dari wilayah Toli-toli, pada awal abad 18, pertama mendarat di Panimburan dan kemudian melanjutkan perjalanan ke daerah Bolaang Mangondow dan akhirnya menetap di Malalayang. Orang-orang ini merupakan nenek moyang dari sub-etnis Bantik.

Ini lah ke 9 sub-etnis di Minahasa, yang menjelaskan jumlah 9 di Manguni Maka-9:
  • Tonsea
  • Tombulu
  • Tontemboan
  • Tondano
  • Tonsawang
  • Ratahan Pasan (Bentenan) atau (Tounpakewa)
  • Ponosakan
  • Babontehu
  • Bantik

 Pejuang Minahasa 
Nama Minahasa, muncul pada saat Minahasa  berperang melawan Bolaang Mangondow. Pejuang-pejuang Minahasa dalam perang melawan Bolaang Mangondow adalah: Porong, Wenas, Dumanaw dan Lengkong (dalam perang dekat desa Lilang), Gerungan, Korengkeng, Walalangi (dekat Panasen, Tondano), Wungkar, Sayow, Lumi, dan Worotikan (dalam perang bersama Amurang Bay).


sumber:
- wikipedia
- manadoinfo01.wordpress.com
- kaskus.us
- theminahasa.net

1 comments:

  1. Wooooiiiii.... ini sejarah sesat ini. SALAH BESAR...!!! SUKU MINAHSA BUKAN DARI CAMPURAN BERBAGAI SUKU BOSS. SUKU MINAHASA HANYA BERASAL DARI SATU RAS; RAS MONGOLOID, DARI BANGSA MONGOL YANG SANGAT DITAKUTI SELURUH DUNIA.LELUHUR KAMI TOAR DAN LUMIMUUT. BUKAN DARI TERNATE, TOLI2 DAN SEMUA YG DISEBUT DALAM CERITA FIKTIF ANDA ITU. WAHHHH KALAU TIDAK PAHAM SEJARAH JANGAN BERANI-BERANI NGOMONG..... ASAL2 JO NGANA...!!!

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,