Suku Karen, Burma

Pakaian adat Karen (Kayin)
(allthingsburmese.com)
Suku Karen (Kayin), adalah suatu kelompok etnis yang hidup di Burma (Myanmar). Suku Karen di Burma memiliki populasi yang besar, lebih dari 7 juta orang, sehingga menempatkan mereka sebagai salah satu kelompok etnis terbesar di Burma. 

orang Karen
picture by Harry Ignatius Marshal
(instantviralexposure.blogspot.com)
Orang Karen memiliki budaya dan bahasa yang beragam, serta memiliki beragam sub-suku, seperti Sgaw Karen, Pwo Karen, Bwe Karen dan lain-lain (lihat: kelompok etnis Karen). Mayoritas orang Karen adalah penganut Buddhisme, sebagian lagi tetap menjalani hidup dengan kepercayaan tradisional (animisme), lainnya adalah penganut agama Kristen. Walaupun mereka menganut beberapa agama dan kepercayaan yang berbeda, tapi kesatuan di antara mereka tetap kuat. 

Pemukiman desa-desa kecil orang Karen berada di daerah pegunungan. Desa mereka terlindungi oleh rumpun bambu sebagai pagar untuk perlindungan terhadap suku-suku lain yang mengancam mereka. Desa mereka adalah desa yang aman, tidak ada pencuri, perampokan atau pembunuhan. Orang Karen adalah orang yang ramah dan saling menyayangi sesama kelompok mereka. Tapi dalam pertempuran, orang Karen adalah prajurit yang tangguh.
 
Penyebaran orang Karen terutama berada di Selatan dan Timur Selatan bagian dari negara Burma, sementara ribuan lain hidup di daerah perbatasan Burma dan Thailand.
Ketika Perang Dunia II berlangsung, orang Karen berpihak pada pasukan sekutu dengan harapan mereka akan mampu mencapai kemerdekaan. Namun, setelah perang usai, Karen tetap menjadi bagian dari Burma, oleh karena itu mereka tetap melanjutkan pemberontakan terhadap Burma, menghasut pemberontakan bersenjata melawan pemerintah pusat. Pemberontakan ini dipimpin oleh Tentara Pembebasan Nasional Karen dan menjadikan perang sipil terpanjang dalam sejarah.
Pada Januari 2012, setelah lebih dari 60 tahun konflik bersenjata, Karen National Union (KNU) atau Partai Demokrasi Utama Karen, menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan pemerintah Burma. Namun, Tentara Burma melanggar gencatan senjata ini pada bulan Maret 2012, dan pertempuran kembali terjadi. Tentara Burma menyerang desa-desa Karen, membakar gereja dan kuil orang Karen. Ribuan orang Karen dibunuh oleh Topan Nargis pada tahun 2008.


tari tradisional Karen
(minnesota.publicradio.org)
Sebagian orang Karen adalah penganut agama tradisional (animisme) yang tetap semangat menjalankan ritualnya, terdapat kuil gua di Kawgun yang berusia hampir seribu tahun, dan sebagian lagi orang Karen penganut Buddhisme. Buddhisme adalah agama yang hidup berdampingan dengan agama tradisional secara terbuka. Ada biara-biara Budha di sebagian besar desa Karen, dan biara adalah pusat kehidupan masyarakat.
Sebagian lain orang Karen memeluk agama Kristen yang diperkenalkan oleh para misionaris Kristen. Orang Karen Kristen kebanyakan adalah Kristen Baptis, beberapa Anglikan, Katolik atau Adventist.  

Pada abad 19 Burma dijajah oleh Inggris yang menghancurkan monarki Burma. Pada tahun 1948, Burma memperoleh kemerdekaan. Setelah memperoleh kemerdekaan, pecah perang saudara antara pemerintah, orang Karen dan kelompok etnis minoritas lainnya. Pada tahun 1962 Angkatan Darat Burma mengambil alih kekuasaan. Sementara rezim militer telah berubah nama beberapa kali. Burma terus menjadi kediktatoran militer. Tentara Burma mengadakan pemilu tahun 1990 tetapi menolak untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah terpilih secara demokratis Aung San Suu Kyi. 
Transisi dari rezim militer dikendalikan ke militer "demokrasi disiplin-berkembang" telah membuat sedikit perbedaan dalam kehidupan penduduk desa di Karen atau di tempat lain di Burma. Pada 2013 ada terjadi pertempuran di negara bagian Karen, pemerasan dan kerja paksa oleh tentara Burma terus terjadi. Lebih dari 150.000 warga Karen melarikan diri ke kamp-kamp pengungsi di Thailand. Walaupun terjadi pertempuran kecil di negara bagian Karen, pada 2012 Tentara Burma meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Kachin di Burma utara.

Kehidupan sehari-hari orang Karen pada umumnya adalah petani subsisten, yang tinggal di desa-desa kecil di daerah pegunungan. Mereka menanam padi dan sayuran untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kegiatan lain adalah memelihara hewan ternak. 

situs terkait:
- http://www.oxfordburmaalliance.org/ethnic-groups.html
- www.khrg.org
- http://www.karen.org.au/karen_people.htm
- http://www.friendsofthekaren.org/newsevents.html
- http://www.andrew-drummond.com/2007/06/burma-forgotten-allies-observer-magazine.html
- http://instantviralexposure.blogspot.com/2012/03/karen-people-of-burma-study-in.html
- minnesota.publicradio.org

baca juga:
- kelompok etnis Karen

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,