Suku Tefuye, Formosa, Taiwan

Suku Tefuye, adalah suatu kelompok masyarakat adat kecil yang terdapat di Alishan, Formosa, Taiwan.

bahasa: Tsou dialek Tefuye
kelompok bahasa: Austronesia


suku Tefuye
(dmtip)
Suku Tefuye merupakan sub-kelompok dari suku Tsou Utara (Northern Tsou), bersama dengan suku Dabang dan Lijia. Ketiga kelompok masyarakat adat ini lah yang disebut sebagai kelompok suku Tsou Utara. Secara tradisional orang Tefuye, Dabang dan Lijia, hampir tidak perbedaan, terutama dalam tradisi adat istiadat, budaya dan bahasa, hanya terdapat perbedaan dalam dialek.

Tefuye bermukim di desa Lijia. Tetangga dekat mereka di wilayah Alishan adalah suku Dabang yang bermukim di Dabang. Selain suku Dabang yang menjadi tetangga suku Tefuye, ada satu kelompok masyarakat lagi yang disebut sebagai suku Lijia yang pemukiman lumayan jauh, bermukim di desa Lijia dan desa Shizi yang berjarak sekitar 10,3 km dari dabang.

Tradisi Ritual Mayasvi,
upacara perang di desa Tefuye, Alishan.
Untuk menghormati dewa dan prajurit.
Perjuangan suku untuk melindungi
identitas budayanya
(reuters), (chinapost)
Ritual adat yang utama pada masyarakat Tefuye, adalah tradisi ritual "Mayasibi" (Mayasvi dalam bahasa Tsou), yaitu ritual tradisional pengorbanan yang diadakan setiap tahun, yang dilakukan atas dasar rotasi. Mayasvi biasanya terjadi pada pertengahan Februari, tapi waktunya dapat berubah dari tahun ke tahun. Hal ini diadakan baik oleh masyarakat suku Tefuye maupun Dabang. Awalnya tradisi ini adalah sebuah upacara untuk menghormati para dewa dan untuk menyambut kembalinya prajurit, serta untuk mengakui prestasi penting seperti pembangunan rumah. Namun, selama pendudukan Jepang atas Taiwan (1895-1945), Jepang berperang dengan suku-suku asli, dan upacara ini berubah menjadi acara yang digelar setahun sekali.

sumber:
artikel lain:

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,