suku Yimchunger |
Dalam sejarah tradisional suku Yimchunger, mereka pertama kali hadir di sebuah desa bernama Moru di Burma, dan dari desa Moru, mereka pindah ke desa Jure. Menurut mereka, pada masa lalu suku Yimchunger dan suku Khiamungan adalah satu kelompok suku yang tinggal pada satu wilayah, setelah sekian lama, mereka bermigrasi secara bergelombang, yang menjadi 2 kelompok suku tersendiri, bermigrasi sampai ke wilayah mereka sekarang ini di Nagaland.
Suku Yimchunger memiliki beberapa alat musik instrumen, seperti drum log sederhana, terompet dan seruling, yang dipakai pada setiap acara tradisional adat.
gadis Yimchunger |
Festival yang paling penting pada suku Yimchunger adalah Festival Metemneo, yang dilasanakan selama 5 hari dalam menyambut panen tradisional. Festival Metemneo ini dirayakan pada masa setelah panen tanaman millet, biasanya pada minggu kedua bulan Agustus.
Susunan acara Festival yang diresmikan oleh Tetua Desa (Khiungpu).
Selama 5 hari Festiva meliputi:
- Sito, pembersihan Komunal desa dan perbaikan jalan desa
- Shito, perbaikan jalan menuju ke ladang, membersihkan tanah longsor yang mengganggu
- Zhimto, perbaikan jalan antar-desa
- Chiresco, pembersihan poin air dan mata air
- Siresok, pembersihan tempat ibadah dan alat pertanian
Suku Yimchunger berdoa bagi jiwa-jiwa yang meninggal, serta mengundang teman-teman dan keluarga jauh ke rumah dan saling bertukar hadiah. Festival ini juga ditandai dengan keterlibatan antara suku-suku muda.
Masyarakat suku Yimchunger ini, seperti suku-suku naga lainnya, pada umumnya hidup sebagai petani. Terutama pada tanaman millet. Mereka juga menanam padi di sawah, serta buah-buahan dan sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
sumber:
- thephora.net: foto
- wikipedia
- dan sumber lain
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,