suku Tangkhul |
Walaupun kelompok ini terpisah oleh 2 negara, tapi mereka tetap menganggap dirinya sebagai satu bangsa. Mereka memiliki peran utama dalam perjuangan untuk integrasi semua wilayah Naga di Timur Laut India dan Burma. Mereka bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh suku Naga dengan membentuk Nagaland lebih besar atau Nagalim, kata lim yang berarti "tanah" dalam bahasa Naga Ao.
Menurut sejarah suku Tangkhul, mereka memasuki Manipur, Nagaland, Assam dan Arunachal Pradesh dari Cina melalui Burma dalam gelombang imigrasi berturut-turut. Nenek moyang suku Tangkhul datang bersama-sama dengan suku Marams Mao, suku Poumei dan suku Thangal. Dalam perjalanan migrasi mereka, sempat membuat megalit di Makhel, dan dari sana mereka tersebar ke berbagai arah.
Pada abad ke-2 orang Tangkhul tinggal di Samshok (Thuangdut) di Burma. Ptolemy, seorang astronom Yunani dan geografi dari Alexandria di Geografi, pada 140 AD menyebut Naga Tangkhul (Nangalogue) di Triglypton (Thuangdut). Orang Tangkhul mulai keluar dari Samshok setelah invasi Ko-lo-feng pada abad ke-8 dan awal abad ke-9. Mereka terdorong ke arah utara barat dari Myanmar oleh orang Shan.
gadis suku Tangkhul |
Suku Tangkhul berbicara dalam bahasa Hunphun (Ukhrul) dialek, tetapi pada masyarakat suku Tangkhul terdapat lebih dari seratus dialek.
penari suku Tangkhul |
Mereka memiliki berbagai seni yang menarik dan menawan. Kostum yang berbeda untuk setiap pemakai, peralatan, arsitektur, ereksi monumental dan memorial set-up menggambarkan ketangkasan mereka dalam seni, tentang rasa keindahan dan kemahiran. Selain itu mereka adalah pecinta musik. Lagu-lagu mereka sangat lembut dan merdu.
sumber:
- revivingforgottenhistories.wordpress.com: foto
- manipurpage.com: foto
- facebook.com: foto
- wikipedia
- dan sumber lain
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,