masyarakat Lampung Cikoneng |
Suku Cikoneng ini, walaupun telah umum disebut sebagai orang Cikoneng atau suku Cikoneng, tetapi mereka tetap mengakui diri mereka sebagai orang Lampung.
Masyarakat Lampung Cikoneng ini, sampai saat ini masih mempertahankan bahasa ibu mereka, yaitu bahasa Lampung, tetapi telah banyak menyerap perbendaharaan kata dari bahasa Banten dan Sunda. Walaupun begitu, apabila mereka bertemu dengan sanak saudara dari daratan Lampung, mereka tetap bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Lampung sebagaimana bahasa Lampung sebenarnya. Hebatnya, karena teguhnya mereka mempertahankan bahasa Lampung, masyarakat lain di sekitar merekapun ikut-ikutan terpengaruh untuk berbicara dalam bahasa Lampung ala Cikoneng.
Namun bahasa Cikoneng agak berbeda dengan bahasa Lampung asli di daerah asalnya. Bahkan sampai saat ini masih belum teridentifikasi dari dialek mana. Bahasa Lampung ala Cikoneng ini bagi masyarakat Lampung sendiri terdengar sedikit aneh ditelinga. Kadang terdengar dialek api, di tengah percakapan tiba-tiba bisa berubah ke dialek nyow. Begitulah menurut mereka.
Masyarakat Lampung dengan masyarakat Banten, sejak 400 tahun yang lalu sudah menjalin persahabatan. Sehingga dengan kehadiran masyarakat Lampung yang membangun pemukiman di wilayah ini, mendapat sambungan dengan tangan terbuka oleh masyarakat Banten, Sejak kehadiran masyarakat Lampung di wilayah ini, tidak pernah terjadi konflik dengan masyarakat Banten. Sepertinya ikatan tali persaudaraan dan persahabataan semakin erat antara kedua suku bangsa ini. Sampai-sampai ada semboyan dalam kehidupan mereka, yaitu "Lamun ana musuh Banten, Lampung pangarep Banten tut wuri.Lamun ana musuh Lampung, Banten pangarep Lampung tut wuri" (Jika ada musuh Banten, Lampung yang akan menghadapi dan Banten mengikuti. Dan jika ada musuh Lampung, Banten yang akan menghadapi dan Lampung mengikuti).
Masyarakat Cikoneng sebagaian besar cukup sejahtera. Hanya sekitar 25 persen yang masuk kategori prasejahtera. Nelayan dan petani adalah profesi yang secara umum digeluti warga Cikoneng. Walaupun sektor pertanian hanya bisa panen satu kali dalam setahun, dikarenakan tidak adanya irigasi.
sumber:
- sejarah.kompasiana.com
- humasprotokol.bantenprov.go.id
- ulunlampung.blogspot.com: cikoneng perkampungan suku lampung di banten, lahir dari ikrar persaudaraan
- wikipedia
- dan sumber lain
Boleh juga nih infonya Gan
ReplyDeleteizin copy yaa
ReplyDelete