Suku Sungkai, Lampung

suku Sungkai
Suku Sungkai, adalah salah satu komunitas masyarakat adat yang berada di bawah tradisi hukum adat Pepadun Lampung. Suku Sungkai bermukim di wilayah Lampung

Suku Sungkai terdiri dari 7 Kebuwayan Besar, yaitu:
  • Buway Indor gajah (Segajah)
  • Buway Selembasi
  • Buway Perja (serja) yang ketiganya anak Putri Silimayang
  • Buay Harayap
  • Buway Liwa
  • Buway Semenguk
  • Buway Dibintang 

Asal usul suku Sungkai, menurut cerita rakyat Sungkai, bahwa dahulu berasal dari daerah Komering. Dahulu banyak orang komering yang bermigrasi keluar dari daerah asal mereka di sepanjang aliran Way Komering, untuk mencari kehidupan baru pindah ke wilayah lain. Pada perjalanan migrasi, mereka membuka pemukiman baru (umbul) maupun kampung (tiuh). Perpindahan kali pertama oleh orang Komering marga Bunga Mayang yang kemudian menjadi suku Sungkai atau disebut juga sebagai suku Lampung Bunga Mayang.

Suntan Baginda Dulu (Lampung Ragom, 1997), mengatakan “Kelompok Lampung Sungkai asal nenek moyang mereka adalah orang Komering pada tahun 1800 Masehi, pindah dari Komering Bunga Mayang menyusur Way Sungkai lalu minta bagian tanah permukiman kepada tetua Abung Buway Nunyai pada tahun 1818 s/d. 1834 Masehi. Kenyataan kemudian hari mereka maju. Mampu begawi menyembelih kerbau 64 ekor dan dibagi ke seluruh Kebuayan Abung”.

Oleh masyarakat suku Abung, suku Sungkai dinyatakan berada di bawah adat Lampung Pepadun dan tanah yang sudah diserahkan Buay Nunyai mutlak menjadi milik mereka. Kemungkinan daerah Sungkai yang pertama kali adalah Negara Tulang Bawang, membawa nama kampung/ marga Negeri Tulang Bawang asal mereka di Komering. Dari sini kemudian menyebar ke Sungkai Utara, Sungkai Selatan, Sungkai Jaya dan sebagainya. Di daerah Sungkai Utara, banyak penduduk yang berasal dari Komering Kotanegara, mereka adalah generasi keempat sampai kelima yang sudah menetap di sana.

sumber:
koneksi:

6 comments:

  1. koreksi atas suku sungkai Lampung, bahwa suku sungkai bukanlah terdiri buway pemuka, Bahuga, semenguk, baradatu, dan barasakti, kelima buway tersebut adalah bagian dari sub suku Waykanan (buway lima Way kanan Lampung) ...........bahwa yang benar adalah Sub Suku Lampung Sungkai terdiri dari 7 (tujuh) kebuwayan besar yaitu : Buway Indor gajah (Segajah), Buway Selembasi, Buway Perja (serja) yang ketiganya anak Putri silimayang, kemudian Buay harayap, Buway Liwa, Buway Semenguk dan buway Dibintang...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah...terima kasih koreksinya ya Dian Ardiansyah

      segera diperbaiki..
      Salam

      Delete
  2. makasih ya atas perhatian dan kepeduliannya
    moga tetap selalu meng update dan menshare artikel tentng etnis lampung dan ke lampungan nya yang menmbah khaznah cakrwla berfikir kita.moga dengn hal tsb bisa lebih merekatkan antar sub etnis ,etnis lampung.protomalayans.blogspot.com adalah salah satu sumber yang dapat di jadikan rujukan yang semakin lama ku rasakan semakin berbobot dan berkualitas.oya mohon izinnya untuk menshare n mengkopi.jika berkenan dan moga saja bisa memperkaya artikel tentang etnis lampung dlm blog ini.kunjungi juga blog ulunlampung.blogspot.com admin udo zarkasy dan greatlampung.blogspot.com admin joni sepriyan saya sendiri.thank







































    ReplyDelete
    Replies
    1. trims Great Lampung (Joni Sepriyan), atas komen positifnya,
      silahkan apabila ada yang mau dikutip dari blog ini, blog ini memang khusus untuk berbagi kepada siapa saja yang mencintai dan berniat mengangkat keberadaan suku-suku di Indonesia.
      salam kenal dan salam akrab.

      Delete
  3. Terima kasih.. Informasi yang bermanfaat
    salam kenal ya.
    salam, Tabik :)

    ReplyDelete
  4. Buaway Indor Gajag, Buway Selembasi, Buway Perja ini adalah anak darui Putri Silimayang. Sementara Buway Harap, Buway Liwa, Buway Semenguk dan Buaway Dibintang keturunannya dari mana. Mohon Percerahannya. Indra Alamsyah

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,