Orang Kuala

Suku Kuala atau Orang Kuala, adalah salah satu penduduk asli di pulau-pulau kecil di provinsi Kepulauan Riau. Suku Kuala ini adalah salah satu dari kelompok suku Laut yang terdiri dari beberapa sub kelompok. Mereka hidup dan bermukim di pulau Kundur dan pulau Rempang.

Dahulunya suku Kuala ini hidup secara nomaden di laut, bertualang menggunakan perahu yang memakai atap, seperti suku-suku laut lainnya. Mereka hidup di laut secara berkelompok dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 sampai 6 perahu. Mereka hidup di laut biasanya bisa berminggu, tergantung keadaan musim, dan tergantung tersedianya hasil laut yang bisa mereka dapatkan.
Saat ini suku Kuala ini oleh pemerintah daerah setempat, telah "didaratkan", yaitu mereka telah hidup di daratan, dengan membangun pemukiman-pemukiman di sekitar pantai yang langsung menghadap laut, untuk memudahkan mereka menuju laut.

Masyarakat suku Kuala ini telah mengenal agama Islam yang berkembang di komunitas mereka sejak lama, yang dibawa oleh orang Melayu ke dalam kehidupan mereka sejak beberapa puluh tahun yang lalu. Tapi dalam keseharian mereka masih mempercayai hal takhyul dan dunia gaib. Praktek perdukunan masih dijalani mereka, terutama apabila ada yang sakit dalam komunitas mereka.

Orang Kuala ini kemungkinan memiliki kekerabatan dengan Orang Kuala yang berada di Semenanjung Malaysia, karena memiliki tradisi dan adat-istiadat yang mirip. Selain itu menurut Orang Kuala yang di Semenanjung Malaysia, dahulunya mereka berasal dari wilayah kepulauan Riau juga.

Dalam kehidupan keseharian masyarakat suku Kuala ini sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, yang setiap saat pergi melaut mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Beberapa dari mereka ada juga yang mencoba untuk bercocok tanam serta memelihara hewan ternak seperti ayam dan bebek. Walaupun kehidupan mereka masih terbilang miskin dan terasing, tapi paling tidak mereka telah mengalami kemajuan sejak beberapa puluh tahun belakangan ini.

sumber:
  • terubuk.com
  • melayuonline.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,