Suku Dayak Punan Murung

gadis suku Dayak Punan Murung
Suku Dayak Punan Murung, adalah suatu komunitas masyarakat yang berada di kabupaten Murung Raya provinsi Kalimantan Tengah. Masyarakat suku Dayak Punan Murung ini tersebar di 3 kampung, yaitu kampung Tumbang Topus, Tumbang Karamu dan Tumbang Tujang, ketiga kampung ini berada di bagian hulu sungai Barito.

Masyarakat dayak yang tersebar di kabupaten Murung Raya, hampir seluruhnya adalah bagian dari rumpun rumpun Ot Danum, kecuali suku Dayak Punan Murung ini berbeda sendiri dengan yang lainnya, karena mereka adalah bagian dari rumpun Punan. Secara asal usul, mereka adalah keturunan dari orang Punan, yang kini bermukim di wilayah hulu sungai Barito, yang berada di kabupaten Murung Raya. Oleh karena itu mereka disebut sebagai suku Dayak Punan Murung.

Suku Dayak Punan Murung yang hidup di kabupaten Murung Raya ini hidup di antara suku-suku dayak yang berada dalam satu rumpun Ot Danum. Oleh karena itu sangat mempengaruhi budaya dan adat-istiadat suku Dayak Punan Murung, sehingga di tempat ini mereka mengikuti dan menjalankan segala bentuk ritual dan adat-istiadat rumpun Ot Danum. Budaya suku Dayak Punan, yang tetap mereka pertahankan adalah tinggal bahasa Dayak Punan saja. Selain itu banyak juga terjadi kawin-campur antara orang Dayak Punan Murung dengan suku-suku dayak lainnya. Hal ini menyebabkan keaslian suku Dayak Punan di wilayah ini agak berkurang, tetapi walaupun begitu, mereka dengan tegas tetap mengakui bahwa mereka adalah suku Dayak Punan, atau tepatnya suku Dayak Punan Murung.

Seperti kebanyakan suku-suku dayak lainnya di kabupaten Murung Raya, kehidupan sehari-hari mereka dalam bertahan hidup adalah pada bidang pertanian berladang, serta memanfaatkan segala hasil hutan, seperti mencari rotan, berburu binatang liar, dan menangkap ikan di sungai-sungai yang melintas dekat pemukiman mereka. Belum banyak dari masyarakat suku Dayak Punan Murung yang bekerja di sektor pemerintahan, maupun swasta, karena sebagian besar dari mereka tetap teguh dengan tradisi lama nenek moyang mereka, yakni hidup dengan alam.

sumber:
  • benuadayak.blogspot.com
  • gambar-foto: vivaborneo.blogspot.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

1 comments:

  1. iya, istri saya org puan murung, saya dayak bakumpai das baito

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,