suku Dayak Punan Bah |
Di Sarawak Malaysia, suku Dayak Punan Bah, memiliki sebutan lain, yaitu orang Mikuang Bungulan dan orang Aveang Buan. Suku Dayak Punan Bah bukanlah suku pengembara (nomaden) seperti suku-suku Punan lainnya.
Bahasa Punan Bah berbicara dalam bahasa Punan Bah-Biau, salah satu bahasa dari kelompok bahasa Rejang-Sajau. Bahasa ini agak dekat dengan bahasa Dayak Sekapan dan Dayak Kejaman.
Di Sarawak Malaysia, orang Punan Bah kadang disangka mereka sama dengan suku Dayak Penan. Kadang-kadang juga mereka dikelompokkan bersama suku Dayak Kajang dan Orang Ulu. Sebenarnya adalah suku Dayak Punan Bah tidak berhubungan sama sekali dengan suku Dayak Penan, ataupun dengan suku Dayak Kajang dan Orang Ulu.
salah satu acara adat suku Dayak Punan Bah |
Masyarakat suku Dayak Punan Bah memiliki tradisi penguburan yang unik. Apabila ada anggota masyarakat yang meninggal, mereka tidak langsung melakukan penguburan. Tetapi mereka membangun tiang kelirieng yang setinggi 50 meter. Mayat disimpan di Rumah Panjang antara 3 sampai 7 hari. Setelah itu baru penguburan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu lebih banyak bagi kerabat jauh untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Suku Dayak Punan Bah ini hidup pada bidang pertanian seperti berladang di atas bukit, dengan menanam padi sebagai tanaman utama, serta beberapa tanaman tropis, seperti maniok, talas, tebu dan tembakau. Kehidupan hutan juga mereka jalani seperti berburu babi liar, memancing dan mengumpulkan sumber daya hutan sebagai kegiatan penting lain dalam memenuhi ekonomi mereka.
sumber:
- joshuaproject.net
- et.bestpicturesof.com
- wikipedia
- dan sumber lain
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,