Suku Jah Hut

orang Jah Hut
(joshuaproject.net)
Suku Jah Hut, salah satu suku kaum orang asli yang menetap di Pahang, Malaysia. Menurut sensus tahun 2000, populasi penduduk Jah Hut sebesar 2442 orang, mendiami 11 kampung di sepanjang tebing barat Sungai Pahang dari Jerantut di utara sampai ke Temerloh di selatan. Perkampungan suku Jah Hut adalah Kampung Pos Penderas, dan Kampung Keboi yang berada di tengah hutan tropis, di daerah Jerantut, Pahang. Rumah orang Jah Hut berbentuk rumah panggung.

Bahasa yang diucapkan oleh orang Jah Hut adalah bahasa Jah Hut yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Mon-Khmer. Dalam bahasa Jah Hut, "Jah" berarti "orang" dan "Hut" berarti 'bukan' atau "tidak". Satu hal yang membingungkan apabila diartikan secara hurufiah, berarti "Jah Hut" diartikan sebagai "bukan orang", akan terdengar aneh. Bahasa Jah Hut sendiri banyak menyerap perkataan dari bahasa Melayu.

Dialek dalam Bahasa Jah Hut: Kerdau, Krau, Ketiar Krau (Terengganu), Kuala Tembeling, Pulau Guai, Ulu Ceres (Cheres), dan Ulu Tembeling.

Orang Jah Hut bertahan hidup dengan budidaya pertanian, terutama dengan menanam pohon getah, seperti pohon karet, untuk menyadap getah karet, selain itu mereka juga menanam padi, dan beternak ayam. Kegiatan sen ukir seperti mengukir kayu. Walaupun orang Jah Hut tinggal di tengah hutan, tapi mereka tidak mengasingkan diri karena telah terlibat dengan perdagangan dengan orang-orang yang menghampiri perkampungan mereka sejak beberapa abad yang lalu.

Pengetahuan herba tradisional mereka kuasai secara turun temurun dalam bentuk pertuturan oleh "bomoh", yang merupakan ahli perobatan tradisional. Jurnal Sains Perubatan India malah telah mendokumentasikan 16 jenis ubat orang Jah Hut.


sumber:
- word-dialect.blogspot.com
- joshuaproject.net
- tourism.gov.my
- asmaliana.com
- wikipedia
- dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,