Suku Dayak Mahap

gadis Dayak Mahap
Suku Dayak Mahap, adalah suatu kelompok masyarakat adat yang hidup di sepanjang aliran sungai Mahap, yang berada di sebelah selatan kabupaten Sekadau. Mereka menyebut dirinya sebagai suku Dayak Mahap.  Wilayah penyebaran suku Dayak Mahap berada di kecamatan Nanga Mahap, yang tersebar di 13 kampung. Seluruh kampung ini berada di sebelah timur kecamatan Nanga Mahap. Populasi suku Dayak Mahap saat ini diperkirakan sebesar 2.626 orang.

Penamaan "Mahap", tidak diketahui secara pasti asalnya dari mana, kemungkinan berasal dari penamaan yang diberikan oleh orang di luar komunitas mereka, atau mereka sendiri yang menamakan untuk identitas suku mereka sesuai dengan nama sungai Mahap yang melintas dekat perkampungan mereka.

Walaupun dulunya suku Dayak Mahap adalah penganut kepercayaan asli yang mengandung mistis dan berhubungan dunia roh, saat ini mayoritas dari masyarakat suku Dayak Mahap telah menganut agama Kristen Katolik, sedang sebagian kecil tetap mempertahankan agama asli mereka.

Bukong
makam adat Dayak Mahap
Di salah satu kampung mereka, di desa Sebabas, terdapat makam tradisional Bukong, yang mana makam ini adalah makam peninggalan masyarakat suku Dayak Mahap. Sedangkan asal usul suku Dayak Mahap, menurut penuturan mereka adalah berasal dari suatu tempat bernama Tanah Adat Gupokng Kadampakng, sebagai tempat asal muasal suku Dayak Mahap.

Suku Dayak Mahap apabila dilihat dari adat istiadat dan bahasa, memiliki persamaan dengan suku-suku dayak tetangganya, seperti suku dayak yang hidup di hulu sungai Krio, seperti suku Dayak Krio, suku Dayak Bihak dan suku Dayak Kendawangan. Sehingga suku Dayak Mahap ini dapat berkomunikasi untuk melakukan pertukaran barang (barter) berhubungan dagang dengan suku-suku lain di sepanjang sungai Krio.

sungai Mahap
tempat sumber mata-pencaharian
Sungai Mahap menjadi faktor penting bagi mereka, karena sungai ini menjadi tempat sumber mata pencaharian, dan sebagai arah transportasi menuju sungai Sekadau yang sangat penting untuk menjangkau daerah perkampungan lain demi menunjang kehidupan mereka. Kehidupan sebagai petani berladang juga mereka lakukan, selain berburu dan mengumpulkan hasil hutan di sekitar perkampungan. Kegiatan lain adalah memelihara binatang ternak seperti ayam, babi dan lain-lain.

sumber:
  • joshuaproject.net
  • kebudayaan-dayak.org
  • gambar-foto: amapatriswitin.blogspot.com
  • gambar-foto: antonius-darji.blogspot.com
  • gambar-foto: article.wn.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,