ritual Panen Madu suku Dayak Punan Kelay |
Suku Dayak Punan Kelay, lebih suka menyebut diri mereka sebagai orang Mapnan. Perkampungan mereka biasanya berada di sepanjang hulu sungai Kelay, yang terdiri dari kampung Long Sului, Long Macin, Long Lamjan, Long Keluh, Long Duhung dan Long Beliu. Seluruh perkampungan ini berada di kabupaten Berau provinsi Kalimantan Timur.
Pada masa dahulu, mereka mempercayai dunia animisme, dan berbagai ritual animisme mereka jalankan, salah satunya adalah ritual Panen Madu, yang terdiri dari beberapa ritual. Ritual pertama adalah "Keluwung" (ritual Memanggil Madu). Ritual ini dilakukan pada awal musim madu (sekitar bulan oktober). Mereka mengambil cabang pohong dengan ranting yang bagus. Kemudian mereka membuat bentuk sarang madu dari tanah liat dan menempelkan pada ranting-ranting tersebut.
Ritual kedua adalah ritual yang dilakukan saat mereka mempersiapkan memanjat pohon madu. Ritual ini disebut sebagai ritual Mengusir Hantu Pohon, dengan melemparkan telur ayam hutan ke pangkal pohon yang akan dipanjat atau memecahkan telur tersebut di batu dekat pohon tersebut. Pelemparan telur tersebut dilakukan dengan doa dan mantra. Namun kini, setelah mereka memeluk agama Kristen, mereka melakukan doa dalam ritual tersebut secara agama Kristen, sebelum memanjat pohon.
Mereka juga memperhatikan tanda alam sebelum memanjat. Jika sebelum memanjat ada suara burung "teljan", burung "sit" atau burung "telgis" dari sebelah kiri, maka akan berbahaya untuk memanjat. Jika suara burung tersebut berasal dari sebelah kanan, maka akan terjadi kematian. Biasanya mereka akan mengurungkan untuk memanjat pohon, karena alam telah memperingatkan mereka.
sumber:
- baltyra.com
- findarticles.com
- wikipedia
- dan sumber lain
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,