Suku Khmer Keh, Kamboja

Suku Khmer Keh, adalah suatu kelompok suku yang hidup terisolasi di daerah pegunungan timur laut Kamboja, yang terdiri dari 8 desa. Lokasi ke 8 desa Khmer Keh terpencil yang hidup secara tradisional jauh di dalam hutan. Populasi orang Khmer Keh di Kamboja adalah sekitar 5.200 orang.

Orang Khmer Keh, berbicara dalam bahasa Keh, yang merupakan sub-dialek dari bahasa Khmer. Orang Khmer Keh mengisolasi diri untuk menghindari tindakan brutal rezim Khmer Merah.
Saat ini walaupun rezim Khmer Merah tidak lagi berkuasa, tapi orang Khmer Merah tetap mengisolasi diri. Pemerintah Kamboja telah menghilangkan ranjau darat dan membangun jalan baru.

Masyarakat suku Khmer Keh, walau hidup terisolasi, dan daerah pemukiman mereka belum memiliki listrik. Tapi kehidupan mereka sudah lebih membaik. Beberapa anak muda telah memperoleh ponsel, bahkan beberapa orang Keh telah memiliki sepeda motor. Dengan adanya alat transportasi, memudahkan mereka untuk menjual hasil karya tangan mereka, seperti tenunan di kota-kota terdekat.

Sebagian besar rumah orang Khmer Keh, dibuat dari kayu yang diambil dari hutan dengan bentuk rumah panggung. Para generasi muda tidak banyak yang bisa mendapatkan pendidikan yang layak, karena desa-desa mereka berada di tempat terpencil.

Walau pengaruh Buddha sudah masuk ke dalam kalangan orang Khmer Keh, tapi secara tradisional keyakinan orang Khmer Keh adalah agama ethnic yang masih berunsurkan animisme, dengan percaya kepada roh-roh yang ada di segala benda-benda dan alam sekitar mereka. Sebagian besar generasi muda sudah tidak percaya terhadap penyembahan roh di alam, tapi para orang tua masih melakukan upacara khusus setiap tahun, yang melibatkan tari-tarian untuk mengundang roh-roh di alam.

Dalam bertahan hidup orang Keh, hidup dengan menanam padi dan memelihara hewan ternak. Memancing juga menjadi kegiatan sampingan mereka untuk menambah kebutuhan hidup mereka. Di saat tidak ada kegiatan, beberapa orang pergi ke hutan untuk mengumpulkan buah-buahan dan hasil hutan lainnya.


sumber dan referensi:


artikel terkait:

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,