orang Jarai (travel.cnn) |
Menurut cerita suku Jarai telah menempati tempat ini sejak ribuan tahun yang lalu. Selain di Kamboja, komunitas suku Jarai terdapat dalam jumlah besar di daerah dataran tinggi tengah Vietnam. Hubungan kekerabatan masyarakat suku Jarai di Kamboja tetap terpelihara baik dengan 300.000 kerabat mereka di Vietnam.
Bahasa yang digunakan oleh suku Jarai adalah bahasa Jarai. Bahasa ini sangat berbeda dengan bahasa-bahasa lain di Kamboja. Bahasa Jarai lebih terkait dengan bahasa yang digunakan di negara-negara kepulauan Malaysia, Indonesia dan Filipina. Bahasa Jarai termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia, berbeda dengan bahasa-bahasa lain di Kamboja yang termasuk rumpun Mon-Khmer.
Rumah tradisional Jarai dalam setiap desa terdiri dari 20-60 rumah panjang, yang dibagi menjadi tempat untuk unit keluarga individu, dan tidak dicampur dengan keluarga kelompok bahasa lainnya. Mereka adalah masyarakat matrilineal. Pernikahan biasanya diprakarsai oleh keluarga pengantin wanita, pengantin baru dan biasanya tinggal bersama keluarga pengantin wanita. Sering perkawinan dan perdagangan antara penutur bahasa lain mengarah ke tingkat tinggi multilingualisme.
Sekitar tahun 1975, misionaris Kristen di Vietnam telah memperkenalkan dan mengembangkan agama Kristen dan menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru. Agama Kristen di Vietnam pun berkembang ke Kamboja sejak awal 1990-an. Perkembangan agama Kristen tumbuh pesat di kalangan masyarakat suku Jarai, dan hampir seluruh desa Jarai mulai meninggalkan tradisi animisme mereka dan memeluk agama Kristen. Tapi walau begitu beberapa tradisi lama mereka tetap dijalankan.
Masyarakat Jarai dalam bertahan hidup pada dasarnya dalam pertanian subsisten, menanam padi dan sayuran di petak kecil dipotong dari hutan. Kebutuhan makanan dilengkapi dengan berburu, memancing, dan mengumpulkan makanan liar dari hutan. Sumber-sumber ini berkurang dengan peningkatan populasi dan degradasi lingkungan.
referensi:
- wikipedia
- joshuaproject
- travel.cnn, foto 1
- dan sumber lain
artikel terkait:
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,