Suku Pear, kadang disebut juga sebagai Por, Samre, Samray dan Chong, mereka adalah sebuah kelompok masyarakat adat yang berada di daerah konflik di Kamboja. Populasi suku Pear di Kamboja adalah sebagai minoritas yang diperkirakan sekitar 1.500 orang.
Selain di Kamboja, komunitas suku Pear juga terdapat di Thailand. Di Thailand populasi suku Pear jauh lebih besar dari pada populasi mereka di Kamboja.
Di Thailand masyarakat suku Pear menyebut diri mereka sebagai Samre, yang berada di provinsi Pursat, Samray di Battambang, Chong dan Chong-Samre di provinsi Trat di sebelah timur Thailand, dan Chong la dan Chong heap di provinsi Chanthaburi Thailand.
Suku Pear hidup di daerah pegunungan, oleh karena itu mereka disebut juga sebagai "Hill Tribes" oleh pemerintah Kamboja. Selain itu di Kamboja mereka dikelompokkan dalam kelompok Khmer Loeu, yang mengacu pada etnis non Khmer.
Orang Pear dalam berbicara menggunakan bahasa Pearic. Bahasa termasuk salah satu bahasa yang terancam punah, akibat kuatnya pengaruh bahasa Khmer di Kamboja. GĂ©rard Diffloth (1992) menyatakan bahwa bahasa dan adat istiadat dari Pear sangat berbeda dari kelompok-kelompok sosial lain di Kamboja.
Di Kamboja juga hidup etnis Sa'och yang menggunakan bahasa sama dengan suku Pear, yaitu berbahasa Pearic, tapi memiliki ras berbeda, yaitu memiliki ras negroid, berbeda dengan suku Pear yang memiliki ras mongoloid.
Sebagian masyarakat suku Pear masih menganut agama ethnic tradisional yang berunsur animisme, sedangkan sebagian lain menganut agama Theravada Buddhism.
Dalam bertahan hidup suku Pear hidup pada bidang pertanian, terutama pada tanaman padi gogo dengan menerapkan metode ladang.
referensi:
suku Pear (joshuaproject) |
Di Thailand masyarakat suku Pear menyebut diri mereka sebagai Samre, yang berada di provinsi Pursat, Samray di Battambang, Chong dan Chong-Samre di provinsi Trat di sebelah timur Thailand, dan Chong la dan Chong heap di provinsi Chanthaburi Thailand.
Suku Pear hidup di daerah pegunungan, oleh karena itu mereka disebut juga sebagai "Hill Tribes" oleh pemerintah Kamboja. Selain itu di Kamboja mereka dikelompokkan dalam kelompok Khmer Loeu, yang mengacu pada etnis non Khmer.
Orang Pear dalam berbicara menggunakan bahasa Pearic. Bahasa termasuk salah satu bahasa yang terancam punah, akibat kuatnya pengaruh bahasa Khmer di Kamboja. GĂ©rard Diffloth (1992) menyatakan bahwa bahasa dan adat istiadat dari Pear sangat berbeda dari kelompok-kelompok sosial lain di Kamboja.
Sebagian masyarakat suku Pear masih menganut agama ethnic tradisional yang berunsur animisme, sedangkan sebagian lain menganut agama Theravada Buddhism.
Dalam bertahan hidup suku Pear hidup pada bidang pertanian, terutama pada tanaman padi gogo dengan menerapkan metode ladang.
referensi:
- wikipedia
- wikipedia: ethnic in cambodia
- joshuaproject
- dan sumber lain
artikel terkait:
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,