Suku Cham Timur, Kamboja

Urang Champa
(wikipedia)
Suku Cham Timur (Eastern Cham), atau Urang Champa, adalah merujuk kepada suatu kelompok masyarakat kecil suku Cham yang merupakan pendatang dari Vietnam, dan sejak terjadinya perang di Vietnam, melakukan migrasi ke wilayah Kamboja. Suku Cham di Kamboja adalah komunitas yang kecil, populasi mereka hanya sekitar 200 orang.

Kelompok Cham Timur bukanlah penduduk asli Kamboja, tapi secara sejarah, mereka masih berkerabat dengan suku Cham Barat yang merupakan penduduk asli Kamboja. Suku Cham Timur merupakan salah satu kelompok etnis kuno di Asia Tenggara. Mereka memiliki sejarah yang sangat panjang dan menarik. Masyarakat suku Cham Timur lebih menyebut diri mereka sebagai Urang Champa.


Suku Cham Timur adalah kelompok etnis Malayo-Polynesian, salah satu cabang dari kelompok minoritas Cham yang berasal dari Vietnam. Di Kamboja, kelompok Cham Timur adalah merupakan komunitas yang kecil. Suku Cham Timur berbicara dalam bahasa Cham, yang merupakan bagian dari keluarga bahasa Malayo-Polynesian, cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Cham masih terikat kekerabatan dengan bahasa Malaysia dan bahasa di Indonesia, seperti Sumatra dan Kalimantan. Suku Cham Timur dan Cham Barat menggunakan bahasa yang sama, tapi terdapat perbedaan dialek dan pengucapan, karena terjadi asimilasi budaya dengan bahasa-bahasa dominan di wilayah mereka.

Contoh bahasa Cham Timur:
  • thau = tahu, tau
  • pathău = memberitahu
  • blei = beli
  • pablẽi = jual
  • bier = rendah
  • pabier = menurunkan
  • yau = seperti 
  • payau = membandingkan
  • jœû = jadi
  • pajœû = baik selesai
  • jruu = racun
  • mœjruu = racun
  • gruu = guru
  • mœgruu = belajar
  • tean = perut
  • mœtéan = hamil
  • boh = telur, buah
  • mœboḥ = bertelur, berikan buah
  • dake = tanduk
  • mœdaké = memiliki tanduk
  • galung = rol, gulung
  • tagaluṇg = berguling-guling, bergulung-gulung
  • dap = sembunyi
  • dadap = menyembunyikan diri
  • pvâch = bicara
  • panvâch = pidato
  • tieu = baris
  • taniêu = dayung
  • dok = hidup
  • danok = rumah, tempat tinggal
  • palẽi, pala-palẽi = negara
  • rabah, rabah-raḅœp = derita

Di masa lalu suku Cham Timur dan Cham Barat merupakan kesatuan, dan pernah memiliki Kerajaan yang kaya dan banyak menjalin hubungan dengan China. Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Champa dan berada di daerah pesisir Vietnam. Sejarah Kerajaan Champa dan budayanya dimulai sekitar abad 2 dan hingga dihancurkan oleh Vietnam sekitar abad 17. Orang-orang Kerajaan Champa pada awalnya adalah umat Hindu. Cham kuno dikenal karena keterampilan mereka sebagai pelaut, pada bidang pertanian, dan konstruksi kuil dan monumen keagamaan.

masyarakat Muslim Cham Timur
(muslimpopulation)
Masyarakat suku Cham Timur beragama utama agama Islam, namun karena kuatnya pengaruh budaya dominan Hindu dan Buddha di Kamboja, sehingga banyak mempengaruhi tradisi dan adat mereka, yang terlihat begitu kuat mempengaruhi tradisi agama Islam di kalangan masyarakat Cham.
tari tradisional Cham Timur
(hogiamhotel)
Pengaruh Brahmanisme, terlihat mempengaruhi masyarakat Cham Timur. Brahmanisme, adalah sebuah sekte agama Hindu. Brahmanisme dipraktekkan di rumah, di kuil-kuil, dan pada festival suci. Cham Timur juga sangat dipengaruhi oleh pemujaan leluhur tradisional dan animisme. Keyakinan agama mereka berkontribusi terhadap sejarah dan identitas mereka sebagai kelompok orang. Agama Islam walaupun mendapat pengaruh Hindu dan Buddha, tetap menjadi keyakinan yang kuat bagi masyarakat Cham. Sedangkan bagi pemeluk agama Kristen akan berakibat pengusiran dari keluarga Cham. Mereka juga merayakan hari libur keagamaan. Perayaan biasanya diselenggarakan di kuil-kuil bersejarah mereka.

Kehidupan masyarakat Cham terutama pada pertanian, produksi padi, jagung dan kapas. Mereka juga hidup sebagai nelayan, dan sebagai penjual ikan, udang, dan hasil laut lainnya. Selain itu hasil tenun dan produk seni lainnya.

sumber:

artikel terkait:

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,