Suku Wujon, Nusa Tenggara Timur

Suku Wujon (Lango Wujon, Langawujon), adalah salah satu suku yang terdapat di Lamalera provinsi Nusa Tenggara Timur.

Suku Wujon, adalah salah satu dari 19 suku Lamalera, dan semua suku-suku di Lamalera adalah suku pemburu ikan paus. Mereka bertahan hidup dengan berburu ikan paus di laut. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat mereka di perkampungan. Di Lamalera, hampir seluruh suku-suku kelompok suku Lamalera hidup berbaur saling berdampingan dan bertetangga.

Menurut cerita, suku Wujon ini adalah suku penghuni pertama Lamalera. Kehadiran awal suku Wujon bersama-sama suku Tufaone.

berangkat berburu ikan Paus
Apabila hasil tangkapan dari berburu ikan paus mengalami penurunan. Mereka melakukan ritual adat, yaitu memberi makan para leluhur di bukit Batu Paus di gunung Labalekan. Ritual memberi makan para leluhur ini merupakan tradisi turun-temurun suku-suku Lamalera. Musim berburu biasanya dimulai pada tanggal 1 Mei. Suku Wujon serta suku Tenaor akan segera naik ke gunung Labalekan untuk melakukan ritual memberi makan para leluhur, serta meminta bantuan membawa paus ke darat.

Ritual Ie Gerek dilakukan dimulai dari puncak gunung Labalekan, tempat asal tuan tanah Lamalera dan Lama Manuk. Ritual ini menyinggahi beberapa tempat untuk mempersembahkan sesajian termasuk di batu Paus, batu yang menyerupai ikan paus yang berwarnah hitam dengan wujud mirip ikan paus. Ketua Adat Wujon yang memimpin upacara Ie Gerek mengenakan Kevatek Lamalera, dengan mengikatkan kepalanya dengan daun-daunan. Hal yang sama dilakukan pembantu-pembantu kepala suku yang bertugas memegang tuak, siri pinang, tembakau, daun koli (lontar), ayam merah dan beras sebagai sesajian kepada leluhur.

Suku Wujon mayoritas adalah pemeluk agama Kristen, mereka terutama memeluk agama Kristen Katolik, yang juga menjadi agama mayoritas di bagi suku-suku Lamalera dan pulau Lembata. Beberapa tradisi lama mereka tetap dijalankan, seperti ritual memberi  makan para leluhur dan beberapa tradisi lainnya.

sumber fotoompundaru

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,