Suku Tufaona, Nusa Tenggara Timur

Suku Tufaona (Tufa Ona), adalah salah satu suku yang mendiami Lamalera provinsi Nusa Tenggara Timur.

Suku Tufaona, merupakan salah satu suku yang dikelompokkan ke dalam 19 suku Lamalera. Seluruh suku-suku di Lamalera rata-rata bertahan hidup dengan berburu ikan paus. Hal ini menjadi salah satu kegiatan mereka dalam bertahan hidup, dan merupakan suatu tradisi sejak zaman nenek moyang mereka.

Menurut cerita, suku Tufaona adalah sebagai penghuni pertama daerah Lamalera. Kehadiran awal suku Tufaona di Lamalera ini bersama-sama suku Wujon..

Suku Tufaona mayoritas adalah pemeluk agama Kristen, mereka terutama memeluk agama Kristen Katolik, yang juga menjadi agama mayoritas di bagi suku-suku Lamalera dan pulau Lembata. Beberapa tradisi lama mereka tetap dijalankan, seperti ritual memberi  makan para leluhur dan beberapa tradisi lainnya.

berburu ikan paus
Dalam tradisi berburu ikan paus, sebelumnya mereka mengadakan serangkaian aktfitas ritual, yang dihadiri warga dari 3 desa yakni, Lamalera A, Lamalera B dan Lamamanuk yang berada di kecamatan Wulandoni kabupaten Lembata provinsi Nusa Tenggara Timur. Tradisi ini merupakan perpaduan unsur tradisional dengan agama Kristen Katolik yang dipimpin oleh seorang Pastor. Tradisi ini wajib dilakukan sebelum leva alap (pelaut Lamalera) memburu ikan paus pada leva nuang atau musim berburu paus secara tradisional. Sebuah inkulturasi tradisi adat dan agama syarat nilai-nilai moral sosial.

Seusai ritual adalah masa tenang, dan tidak ada kegiatan apa-apa, seluruh masyarakat tidak boleh melakukan aktifitas apapun, termask bunyi-bunyian. Suasana tenang ini penting bagi leva alap (pemburu paus) untuk mempersiapkan diri secara magis tadisional maupun secara religious sebelum turun menyabung nyawa menghadapi mamalia raksasa di laut.

Ritual memasuki tahun baru bagi Leva alap (pemburu paus) dan pneta alap (penjual paus) 1 Mei di Lamalera dimulai dengan misa arwah, 31 april malam. Misa yang dipimpin imam katholik ini untuk menghormati arwah leva alap (pemburu paus) yang tewas maupun hilang dilaut karena memburu mamalia raksasa pemberi hidup itu. Pada saat yang sama, di desa Lama Manuk, desa yang dihuni suku Tufaona dan suku Wujon, sebagai tuan tanah Lamalera, digelar ritual Ie gerek (ritual memanggil ikan paus).

Riual-ritual dan perburuan ikan paus yang diadakan oleh suku Tufaona dan suku-suku di Lamalera, bukan sekedar untuk bertahan hidup, tetapi secara tradisional telah mengajarkan tata niaga dengan pesan moral sosial. Kekayaan budaya tersebut kini mulai luntur dimakan zaman.

sumber:
sumber lain dan foto:

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,