Suku Pancana, Sulawesi

Suku Pancana, adalah salah satu suku yang terdapat di pulau Buton provinsi Sulawesi Tenggara. Populasi suku Pancana ini diperkirakan lebih dari 15.000 orang.

Suku Pancana termasuk salah satu anak suku Buton. Mereka mendiami bagian tengah pulau Buton. Di pulau Buton mereka hidup berdampingan dengan suku Ciacia, suku Wosai dan suku Buton.

Suku Pancana berbicara dalam bahasa Pancana, yang memiliki dialek yang khas dan berbeda dengan suku-suku lain di pulau Buton. Bahasa Pancana adalah merupakan sub bahasa Buton, yang termasuk cabang bahasa dari rumpun bahasa Austronesia.

Mayoritas masyarakat suku Pancana adalah pemeluk agama Islam. Agama Islam masuk ke dalam masyarakat suku Pancana seiring dengan berkembangnya Kesultanan Buton di wilayah Sulawesi Tenggara. Sedangkan yang beragama Kristen diperkirakan hanya sebagian kecil saja, sekitar 5% dari total penduduk suku Pancana. Dalam kehidupan sehari-hari suku Pancana masih mempercayai beberapa tradisi lama mereka dengan mempercayai hal-hal gaib, termasuk percaya dengan roh-roh nenek moyang mereka yang bisa mempengaruhi kehidupan mereka.

Masyarakat suku Pancana terutama para laki-laki pada umumnya hidup sebagai nelayan penangkap ikan dan sebagai pedagang antar pulau. Mereka juga berdagang sampai ke pulau-pulau jauh, hingga sampai ke pulau Kalimantan dan pulau Jawa. Kegiatan berdagang antar pulau ini telah ditekuni mereka sejak ratusan tahun yang lalu, dan ini merupakan warisan budaya dari zaman nenek moyang mereka yang tetap mereka jalani sampai sekarang.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,