Suku Geser-Goram, adalah salah satu suku yang mendiami pulau Seram di provinsi Maluku Indonesia.
Suku Geser-Goram sering juga disebut sebagai suku Seram, karena mereka merupakan penduduk asli pulau Seram, yang mendiami sepanjang pesisir pulau Seram hingga ke arah selatan Geser dan Goram di kecamatan Seram Timur serta tersebar di bagian barat Bula di sepanjang pesisir kecamatan Bula. Selain suku Geser-Goram yang mendiami pulau Seram, tinggal juga suku Alifuru sebagai suku mayoritas di pulau ini, beserta beberapa suku-suku kecil dan beberapa suku kecil yang belum teridentifikasi.
Masyarakat suku Geser-Goram sebagian besar masih mempertahankan agama tradisional mereka. Mereka mempercayai adanya kekuatan gaib di alam sekitar mereka. Kabasa adalah seorang tokoh yang diyakini dapat menyebabkan keberhasilan atau kegagalan pada tanaman pertanian mereka.
Suku Geser-Goram sudah mengenal pertanian walau masih dilakukan dengan cara tradisional. Mereka menanam padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan sagu yang menjadi tanaman pokok mereka. Sebagian dari mereka berprofesi sebagai nelayan penangkap ikan. Selain itu sebagai kegiatan lain adalah berburu binatang liar, seperti babi hutan, rusa dan lain-lain.
sumber:
Suku Geser-Goram sering juga disebut sebagai suku Seram, karena mereka merupakan penduduk asli pulau Seram, yang mendiami sepanjang pesisir pulau Seram hingga ke arah selatan Geser dan Goram di kecamatan Seram Timur serta tersebar di bagian barat Bula di sepanjang pesisir kecamatan Bula. Selain suku Geser-Goram yang mendiami pulau Seram, tinggal juga suku Alifuru sebagai suku mayoritas di pulau ini, beserta beberapa suku-suku kecil dan beberapa suku kecil yang belum teridentifikasi.
Masyarakat suku Geser-Goram sebagian besar masih mempertahankan agama tradisional mereka. Mereka mempercayai adanya kekuatan gaib di alam sekitar mereka. Kabasa adalah seorang tokoh yang diyakini dapat menyebabkan keberhasilan atau kegagalan pada tanaman pertanian mereka.
Suku Geser-Goram sudah mengenal pertanian walau masih dilakukan dengan cara tradisional. Mereka menanam padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan sagu yang menjadi tanaman pokok mereka. Sebagian dari mereka berprofesi sebagai nelayan penangkap ikan. Selain itu sebagai kegiatan lain adalah berburu binatang liar, seperti babi hutan, rusa dan lain-lain.
sumber:
- elib.pdii.lipi.go.id
- angelfire.com
- sabda.org
Posts
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,