Suku Ampana, Sulawesi

suku Ampana
pic flickrhivemind
Suku Ampana (To Ampana), adalah salah satu suku asli yang tinggal di pedalaman yang terdapat di provinsi Sulawesi Tengah.

Pada ekspedisi yang dilakukan oleh Walter Kaudern pada tahun 1917-1920,  menemukan suatu komunitas masyarakat di pedalaman yang bernama suku Ampana atau To Ampana atau Taa. Suku Ampana ini oleh Walter Kaudern dikelompokkan ke dalam rumpun Poso-Toraja, yang mendiami wilayah pesisir pantai sekitar Tanjung Api seperti yang terdapat di kawasan aliran sungai Bongka, nun jauh di kawasan pedalaman timur laut Sulawesi Tengah.

Tidak jauh dari wilayah suku Ampana ini, juga dijumpai suatu komunitas masyarakat di sekitar dan sepanjang Daerah Aliran Sungai Bongka dengan sebutan suku Wana atau To Wana, yang berarti "orang yang memiliki hutan" atau "tinggal di hutan". Suku Wana ini sebenarnya adalah suatu komunitas yang tidak terlalu berbeda dengan suku Ampana, tapi mereka menyebut diri mereka sebagai To Wana. Mereka tinggal jauh lebih ke pedalaman hutan dan lebih terasing dari suku Ampana.

seorang ibu
dengan kelelawar
Suku Ampana berbicara dalam bahasa Ampana. Tapi menurut peneliti, bahwa bahasa Ampana ini adalah merupakan dialek Taa, yang merupakan sub-dialek Wana, dan juga sebagai varian dari bahasa Pamona. Antara orang Ampana dan orang Wana, walaupun terdapat perbedaan dalam dialek, tapi di antara mereka bisa saling berkomunikasi dengan baik.

Suku Ampana telah mengenal beberapa praktek pertanian, sehingga sebagian besar masyarakat suku Ampana hidup sebagai petani, pada berbagai tanaman, mulai dari padi, jagung, ubi dan lain-lain. Selain itu mereka juga memanfaatkan hasil hutan, seperti rotan dan damar.

sumber:
sumber lain dan foto:
  • flickrhivemind.net
  • traveltwins.dk

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,