Suku Singpho (Naga), India

suku Singpho
Suku Singpho, adalah salah satu suku dari Kelompok Naga, yang terdapat di Arunachal Pradesh India, tepatnya di kabupaten Lohit dan kabupaten Changlang, dan terdapat juga di kabupaten Tinsukia di Assam India. Selain itu suku Singpho ini terdapat juga di negara bagian Kachin Burma. Populasi suku Singpho ini di India diperkirakan mencapai 7.200 orang, yang mendiami 13 desa, yaitu desa Bordumsa, Dibang, Ketetong, Pangna, Ulup, Ingthem, Mungbhon, Pangsun, Hasak, Katha, Bisa, Namo dan Namsai.

Suku Singpho ini, memiliki kerabat di Burma yang disebut sebagai suku Kachin, dan di China dikenal sebagai suku Jingpo. Mereka berbicara dialek Singpho dari bahasa Jingpo.

Suku Singpho, terdiri dari beberapa klan, yang berada di bawah seorang kepala klan yang disebut Gam. Klan-klan suku Singpho adalah:
  • Bessa
  • Duffa
  • Luttao
  • Luttora
  • Tesari
  • Mirip
  • Lophae
  • Lutong Magrong

Klan-klan ini dibagi menjadi 4 kelas, yaitu: Shangai, Myung, Lubrung dan Mirip.

gadis suku Singpho
Suku Singpho terutama adalah penganut agama Buddha Theravada. Salah satu tradisi adat suku Singpho adalah Festival Songkren, untuk memperingati Gautama Buddha, yang dirayakan pada bulan April. Selain memeluk agama Buddha Theravada, sebagian kecil suku Singpho juga memeluk agama Kristen.

Suku Singpho memiliki perisai dan helm yang terbuat dari kulit kerbau, yang dihiasi dengan gading babi hutan. Kebanyakan laki-laki mengikat rambut dengan simpul besar di atas kepala. Perempuan menyimpul rambut menjadi sebuah simpul di atas kepala, diikat dengan perak, rantai bodkins dan jumbai.

Kadang-kadang laki-laki memakai anting-anting kecil, dan perempuan memakai anting yang lebih besar di telinga mereka. Laki-laki men-tato kaki mereka, lengan dan bahu. Sedangkan perempuan, hanya yang sudah menikah yang boleh men-tato kaki mereka dari pergelangan kaki ke lutut.

Salah satu kebiasaan masyarakat suku Singpho adalah mengkonsumsi opium, yang menjadi praktek tradisional sejak zaman nenek moyang mereka. Karena kebiasaan suku Singpho ini, Pemerintah India telah menetapkan hukum hukuman penjara dan pusat rehabillation bagi pecandu opium. Dewan Singpho Nasional, juga mendirikan pos untuk membatasi arus masuk opium ke India.

Suku Singpho juga hidup dalam pertanian, tetapi mereka tidak secara luas mempraktekkan perladangan berpindah (jhum). Mereka banyak menanam tanaman teh. Mereka adalah penghasil teh dengan cara memetik daun lembut dan dikeringkan di bawah sinar matahari, lalu diembunmalamkan selama tiga hari tiga malam. Daun tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung hampa dari bambu, dan tabung bambu akan terkena asap dari api. Dengan cara ini, teh mereka dapat disimpan selama bertahun-tahun tanpa kehilangan rasa. Mereka juga menanam ubi jalar dan umbi-umbian lainnya yang dapat dimakan sebagai makanan pokok mereka.

sumber:
  • echoofarunachal.com: foto
  • flickrhivemind.net: foto
  • wikipedia
  • dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,