Suku Lore, Sulawesi

musik Bambu suku Lore
pic inamuse
Suku Lore, adalah salah satu suku bangsa yang mendiami daerah pegunungan di sebelah utara, di sekitar Lembah Bada yang berada di sebelah selatan wilayah kabupaten Poso provinsi Sulawesi Tengah.

Masyarakat suku Lore, diduga sudah ada di wilayah ini sejak ribuan tahun yang lalu. Jejak kebudayaan animisme dan dinamisme berupa artefak megalith dan gerabah yang tersebar di wilayah ini. Artefak yang ditemukan di sekitar kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) usianya beragam dari 3000 tahun sampai ratusan tahun yang lalu. Kebudayaan primitif ini berangsur hilang dengan datangnya Albert C. Kruytt seorang misionaris yang pada awal abad 20 mulai mengenalkan agama Kristen kepada penduduk suku Lore. Di wilayah ini, suku Lore hidup berdampingan dengan suku-suku lain, yaitu suku Behoa, Bada, Pekurehua, Kaili, Kulawi, dan beberapa suku yang lebih kecil seperti To Lindu di Enklave Lindu.

Masyarakat suku Lore memiliki beberapa rumah adat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Rumah-rumah adat suku Lore berfungsi sebagai tempat tinggal, dan bisa juga memiliki fungsi-fungsi lain.

Jenis rumah adat suku Lore:
  • Tambi, adalah rumah tempat tinggal raja atau bangsawan atau rakyat. Perbedaan antara rumah adat Tambi untuk Raja, Bangsawan dan Rakyat, adalah Rumah Tambi untuk Raja dan Bangsawan memiliki kepala dan tanduk kerbau di atap rumah. Sedangkan untuk rakyat tidak diperbolehkan memakai kepala dan tanduk kerbau..Rumah adat Tambi memiliki satu ruangan yang disebut Lobona, yang berfungsi sebagai ruang tamu bagi kalangan keluarga.
  • Buho, adalah rumah tempat penyimpanan, digunakan sebagai lumbung padi, bisa juga digunakan untuk menerima tamu, dan tempat tuana mahile (tempat persidangan untuk mengadili tindak pidana). Di tempat itu pula sering berlangsung upacara adat seperti peminangan.

Masyarakat suku Lore, sebagian besar hidup pada bidang pertanian. Mereka telah mempraktekkan pertanian tanaman padi, jagung, ubi dan lain-lain. Selain itu berburu menjadi kegiatan lain bagi mereka.

sumber bacaan:
sumber lain dan foto:
  • inamuse.wordpress.com

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,