Suku Campalagian, adalah salah satu suku yang mendiami desa Campa kecamatan Campalagian kabupaten Polewali Mandar provinsi Sulawesi Barat.
Suku Campalagian sering dianggap sama dengan suku Mandar, dikarenakan mereka hidup di tengah-tengah mayoritas komunitas suku Mandar.
Suku Campalagian berbicara dalam bahasa Campalagian, yang dikenal sebagai bahasa Koneq-koneqe. Bahasa Campalagian walaupun berada di tengah dominasi bahasa Mandar, tetapi bahasa Campalagian berbeda dengan bahasa Mandar. Bahasa Campalagian ini banyak terdapat kemiripan dengan bahasa Bugis dan bahasa Toraja. Masyarakat suku Campalagian sendiri mulai kuatir akan bahasa Campalagian yang penuturnya semakin sedikit, akibat pengaruh bahasa-bahasa lain yang semakin mendominasi di daerah mereka. Saat ini hanya tinggal beberapa desa saja yang masih sepenuhnya menggunakan bahasa Koneq-koneqe, salah satunya desa Bonde (kampung Masigi).
Adat-istiadat, budaya dan bahasa suku Campalagian ini, banyak dipengaruhi oleh ada-istiadat dan budaya suku Bugis dan suku Toraja. Pada umumnya suku Campalagian ini bermukim di kota Polmas kecamatan Campalagian.
Suku Campalagian memiliki sebutan lain untuk nama suku mereka, yaitu Tulumpanuae atau Tasing, sedangkan Pemerintah Daerah Sulawesi Barat mengkategorikan suku Campalagian sebagai suku Mandar. Sedangkan suku Campalagian sendiri lebih suka menyebut diri mereka sebagai orang Campalagian atau suku Campalagian. Menurut mereka, bahwa mereka berbeda dengan suku Mandar. Sebutan Mandar kepada mereka yang diberikan oleh pemerintah daerah setempat, mau tak mau diterima oleh mereka.
Masyarakat suku Campalagian mayoritas memeluk agama Islam. Agama Islam berkembang di kalangan suku Campalagian sejak beberapa abad yang lalu, yang disebarkan oleh orang-orang Bugis yang banyak tersebar ke berbagai wilayah di Sulawesi. Budaya Islam telah meresap ke dalam segala bentuk adat-istiadat dan budaya suku Campalagian.
Masyarakat suku Campalagian hidup pada berbagai bidang profesi, pada umumnya mereka hidup pada bidang pertanian. Tapi saat ini banyak yang beralih menjadi pedagang dan juga pada berbagai bidang profesi lainnya.
suku Campalagian |
Suku Campalagian berbicara dalam bahasa Campalagian, yang dikenal sebagai bahasa Koneq-koneqe. Bahasa Campalagian walaupun berada di tengah dominasi bahasa Mandar, tetapi bahasa Campalagian berbeda dengan bahasa Mandar. Bahasa Campalagian ini banyak terdapat kemiripan dengan bahasa Bugis dan bahasa Toraja. Masyarakat suku Campalagian sendiri mulai kuatir akan bahasa Campalagian yang penuturnya semakin sedikit, akibat pengaruh bahasa-bahasa lain yang semakin mendominasi di daerah mereka. Saat ini hanya tinggal beberapa desa saja yang masih sepenuhnya menggunakan bahasa Koneq-koneqe, salah satunya desa Bonde (kampung Masigi).
Adat-istiadat, budaya dan bahasa suku Campalagian ini, banyak dipengaruhi oleh ada-istiadat dan budaya suku Bugis dan suku Toraja. Pada umumnya suku Campalagian ini bermukim di kota Polmas kecamatan Campalagian.
Suku Campalagian memiliki sebutan lain untuk nama suku mereka, yaitu Tulumpanuae atau Tasing, sedangkan Pemerintah Daerah Sulawesi Barat mengkategorikan suku Campalagian sebagai suku Mandar. Sedangkan suku Campalagian sendiri lebih suka menyebut diri mereka sebagai orang Campalagian atau suku Campalagian. Menurut mereka, bahwa mereka berbeda dengan suku Mandar. Sebutan Mandar kepada mereka yang diberikan oleh pemerintah daerah setempat, mau tak mau diterima oleh mereka.
Masyarakat suku Campalagian mayoritas memeluk agama Islam. Agama Islam berkembang di kalangan suku Campalagian sejak beberapa abad yang lalu, yang disebarkan oleh orang-orang Bugis yang banyak tersebar ke berbagai wilayah di Sulawesi. Budaya Islam telah meresap ke dalam segala bentuk adat-istiadat dan budaya suku Campalagian.
Masyarakat suku Campalagian hidup pada berbagai bidang profesi, pada umumnya mereka hidup pada bidang pertanian. Tapi saat ini banyak yang beralih menjadi pedagang dan juga pada berbagai bidang profesi lainnya.
sumber bacaan:
- bangsabugis.blogspot.com
- sejarah.kompasiana.com
- wikipedia
- rimanews.com
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,