suku Lotha |
Beberapa teori para ahli tentang migrasi suku Lotha dan suku Naga lainnya, berdasarkan penjelasan vokal diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain:
- Migrasi dari Cina timur
Menurut teori Hokishe Sema, menyebutkan bahwa suku Lotha bergerak keluar dari daerah China Timur, melalui Malaysia, Indonesia dan Birma. Selama perjalanan migrasi, mereka mencapai tempat yang disebut Khezakhenoma terletak antara Manipur dan Chakesang (masa kini Phek), di tempat ini mereka menetap untuk waktu singkat. Dari Khezakhenoma mereka bergerak menuju wilayah mereka saat ini, yaitu Wokha, yang menjadi tempat mereka menetap sampai sekarang.
- Migrasi dari Manchuria
Teori T. Phillips, mengatakan bahwa suku Lotha bermigrasi dari Manchuria, melewati kaki bukit Himalaya dan mencapai Manipur melalui Burma. Dari Manipur, mereka pindah dan menetap di tempat mereka saat ini.
- Migrasi dari Lenka
ada beberapa versi: - Nenek moyang suku Lotha tinggal di sebuah tempat bernama Lenka, terletak di sebelah timur dari wilayah Naga (masa kini Nagaland). Selama migrasi suku Lotha terbagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama, setelah mencapai Lembah Brahmaputra, menetap di sana, dan sementara kelompok kedua pergi ke daerah pegunungan di Nagaland sampai saat ini.
- Suku Lotha, Sangtam, Rengma dan Sumi, memiliki nenek moyang yang sama dan telah berdiam sebagai kelompok masing-masing di masa lalu. Tetapi pada beberapa tahap dalam proses migrasi mereka dari Lenka, para Sangtam memutuskan untuk berpisah dari tempat yang disebut Mao.
- Suku Lotha, bersama dengan suku-suku Naga lainnya, mencapai tempat kini Kohima dan menetap di suatu tempat bernama Lezama. Ini adalah tempat di mana suku Sema memisahkan diri dari suku Naga lainnya dan suku Lotha dengan suku Rengma menetap di sebuah bukit yang disebut Themoketsa (yang disebut Lotha ini sebagai tempat Honoyonton). Di sini suku Rengma berpisah dari suku Lotha. Satu kelompok suku Lotha pergi menuju Doyang, melewati desa-desa seperti Shaki dan Phiro. Kelompok lain bergerak menuju wilayah perbukitan di Wokha dan menetap di tempat yang disebut Longchum dekat desa Niroyo.
gadis suku Lotha |
Rumah tradisional suku Lotha adalah Wokha. Suku Lotha terkenal karena tarian mereka yang penuh warna-warni dan lagu-lagu rakyat. Laki-laki mengenakan syal menunjukkan status sosial mereka. Selendang sosial bergengsi bagi perempuan adalah Opvuram dan Longpensu untuk laki-laki. Tradisi adat budaya suku Lotha yang terkenal adalah Festival Tokhu Emong dan Pikhuchak yang dirayakan di tengah banyak kebesaran dan kemegahan. Festival Tokhu Emong dirayakan pada 7 November.
Masyarakat Lotha masa lalu juga mempraktekkan tradisi pengayauan.Namun, setelah kedatangan agama Kristen, mereka meninggalkan tradisi pengayauan. Mayoritas suku Lotha adalah penganut Kristen Baptist, sedangkan yang lainnya adalah penganut Kristen Katolik. Penganut Kristen Katolik lebih terkonsentrasi di Nagaland.
sumber:
- english wikipedia
- ethnologue.com
- foto: pilot-pooja.blogspot.com
- foto: flickrhivemind.net
- dan sumber lain
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,