Suku Koireng (Kuki), India, (I)

suku Koireng
Suku Koireng, adalah salah satu suku dari Kelompok Kuki, yang terdapat di Manipur di Timur Laut India. Suku Koireng adalah bagian dari Kuki Tua yang dikelompokkan dalam kelompok Kuki-Chin. Pada masa lalu bermigrasi ke India, Myanmar dan Bangladesh. Suku Koireng dan Kuki memiliki nenek moyang yang sama berdasarkan sejarah, ciri-ciri budaya, cerita rakyat dan dialek. Populasi tahun 2001 jumlah masyarakat suku Koireng adalah sebesar 1056 orang.

Kerabat terdekat suku Koireng: Aimol, Kharam, Kom, Purum, Ranglong, Biete, Chothe dan Thikhup

Kata "koireng", diduga berasal dari bahasa Meitei adalah, "kolren" (kol = timur, ren = orang) atau "koren". Penamaan Koireng ini sering membingungkan dengan istilah "Koirao / Quoireng" yang merupakan nama alternatif untuk suku "Lyangmei / Liangmei" salah satu suku Naga dari Manipur.

Bahasa Koireng diklasifikasikan dalam rumpun Tibeto-Burman dari keluarga bahasa Sino-Tibetan. Secara fisik suku Koireng memiliki fitur Mongoloid dan umumnya bertubuh agak pendek, dengan rambut hitam lurus, mata cokelat gelap dan kulit coklat. Suku Koireng telah diakui sebagai suku India. Suku Koireng memiliki kedekatan bahasa dan budaya dengan beberapa suku tetangga mereka seperti suku Aimol, suku Thikhup, suku Purum dan suku Kharam dari Manipur dan Ranglong, Hrangkhol dan suku Biete dari bukit NC di Assam.

Perempuan suku Koireng menggunakan ornamen dengan Har (armlet), Yak-Serr (armlet), Rikarui (kalung manik-manik merah). Laki-laki suku Koireng menghias diri dengan bulu-bulu kambing merah.

Suku Koireng percaya pada keberadaan pencipta agung yang mereka sebut sebagai Pathien. Saat ini semua ritual pagan kuno tidak lagi dijalankan, karena saat ini hampir seluruh orang Koireng telah memeluk agama Kristen.

Masyarakat suku Koireng bertahanhidup terutama pada sektor pertanian pada metode basah dan perladangan berpindah. Mereka menanam padi, kentang, jahe, yongcha (Parkia speciosa) dan lain-lain. Produk utama suku Koireng adalah pembuatan keranjang, yang dijual ke pasar. Selain itu mereka juga suka berburu dalam bentuk olahraga selama tidak ada kegiatan di desa Thanglong, Utonglok dan Sadu Tungluong.

baca juga:

sumber:
  • timesofindia.indiatimes.com
  • joshuaproject.net - foto
  • wikipedia
  • dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,