Suku Mampor atau Orang Mampor, adalah salah satu dari kelompok Suku Laut yang terdapat di provinsi Kepulauan Riau.
Orang Mampor sejak berabad-abad yang lalu telah hidup dan berkelana di laut, menjalani berbagai kehidupan di laut. Mereka hidup di atas perahu-perahu yang diberi atap, setiap perahu dihuni oleh satu keluarga, yang biasanya berjumlah sekitar 4 - 6 orang. Orang Mampor ini dalam petualangannya di laut hidup dalam kelompok kecil biasanya 2 sampai 3 perahu hidup berdampingan. Tetapi pada saat ini suku Mampor sebagian besar telah membangun pemukiman di daratan, walaupun masih belum bisa meninggalkan kehidupan laut tapi mereka sudah mulai terbiasa hidup di daratan.
Masyarakat suku Mampor sebagian besar telah memeluk agama Islam. Tetapi walaupun begitu, mereka masih mempercayai hal-hal yang berhubungan dengan alam gaib. Mereka mempercayai adanya roh di alam yang bisa mempengaruhi kehidupan mereka. Beberapa tradisi mereka masih berhubungan dengan tradisi lama mereka yang berhubungan dengan tradisi lama mereka.
Dalam keseharian masyarakat Mampor ini masih tetap berprofesi sebagai nelayan di laut, sebagaimana kebiasaan ini telah mereka jalani sejak dari zaman nenek moyang mereka. Saat ini beberapa dari mereka telah ada juga yang mencoba hidup pada bidang pertanian, seperti bercocok tanam beberapa jenis tanaman yang tidak terlalu memerlukan perawatan rutin. Seperti ubi kayu, ubi jalar, pisang, dan beberapa pohon buah-buahan. Mereka juga memelihara beberapa hewan ternak, seperti ayam dan bebek untuk menambah penghasilan mereka.
sumber:
Orang Mampor sejak berabad-abad yang lalu telah hidup dan berkelana di laut, menjalani berbagai kehidupan di laut. Mereka hidup di atas perahu-perahu yang diberi atap, setiap perahu dihuni oleh satu keluarga, yang biasanya berjumlah sekitar 4 - 6 orang. Orang Mampor ini dalam petualangannya di laut hidup dalam kelompok kecil biasanya 2 sampai 3 perahu hidup berdampingan. Tetapi pada saat ini suku Mampor sebagian besar telah membangun pemukiman di daratan, walaupun masih belum bisa meninggalkan kehidupan laut tapi mereka sudah mulai terbiasa hidup di daratan.
Masyarakat suku Mampor sebagian besar telah memeluk agama Islam. Tetapi walaupun begitu, mereka masih mempercayai hal-hal yang berhubungan dengan alam gaib. Mereka mempercayai adanya roh di alam yang bisa mempengaruhi kehidupan mereka. Beberapa tradisi mereka masih berhubungan dengan tradisi lama mereka yang berhubungan dengan tradisi lama mereka.
Dalam keseharian masyarakat Mampor ini masih tetap berprofesi sebagai nelayan di laut, sebagaimana kebiasaan ini telah mereka jalani sejak dari zaman nenek moyang mereka. Saat ini beberapa dari mereka telah ada juga yang mencoba hidup pada bidang pertanian, seperti bercocok tanam beberapa jenis tanaman yang tidak terlalu memerlukan perawatan rutin. Seperti ubi kayu, ubi jalar, pisang, dan beberapa pohon buah-buahan. Mereka juga memelihara beberapa hewan ternak, seperti ayam dan bebek untuk menambah penghasilan mereka.
sumber:
- epress
- kepri
- anneahira
- english wikipedia
- dan sumber lain
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,