Suku Teras (Anak Dalam)

suku Teras
Suku Teras, adalah suatu komunitas suku terasing yang bermukim  di sekitar sungai Teras di SP9 Cecar kabupaten Musirawas provinsi Sumatra Selatan. Suku Teras ini kadang disebut juga sebagai suku Anak Dalam. Karena mereka lebih memilih hidup secara terasing di pedalaman dari pada berbaur dengan masyarakat suku lain.

Suku Teras ini sebenarnya berasal dari keturunan suku Gumai dari marga Gumai Talang yang bermigrasi dari daerah Lahat. Komunitas suku Teras ini terbentuk dari sekelompok masyarakat suku Gumai Talang yang melarikan diri dari tentara Belanda pada masa penjajahan Belanda. Sekian lama suku ini bermukim di tempat yang pada masa dahulu dianggap sebagai suatu tempat yang aman, jauh dari jangkauan tentara Belanda.

seorang ibu dengan anak
suku Teras
Suku Teras ini hidup dengan cara yang sangat sederhana, dan berada pada wilayah yang terasing. Sehingga suku Teras ini disebut juga sebagai "suku terasing". Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, suku Teras ini masih memanfaatkan sumber alam yang ada di sekitar pemukiman mereka. Kehidupan suku Teras pada saat ini mulai mengikuti lajunya perkembangan teknologi. Beberapa dari penghuni daerah ini telah memiliki televisi, genset, bahkan beberapa orang telah memiliki handphone.

Pada masa dahulu, suku Teras ini mengamalkan tradisi animisme dan dinamisme, sesuai dengan adat dan budaya para nenek moyang mereka. Saat ini sebagian besar dari mereka telah memeluk agama Islam. Walaupun begitu beberapa tradisi adat yang masih mengandung unsur animisme dan dinamisme tetap mereka praktekkan. Apabila salah satu anggota suku ini yang mengalami sakit, mereka lebih memilih untuk dibawa ke dukun daripada dibawa ke dokter. Lagipula lokasi perkampungan lain yang memiliki fasilitas kesehatan sangat jauh apabila dilalui dengan berjalan kaki.

sumber:
>  tutorial-tech.blogspot.com
>  wikipedia
>  gambar-foto: tutorial-tech.blogspot.com
>  dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,