Suku Rawas

anak-anak suku Rawas
Suku Rawas, salah satu suku yang bermukim di dekat sungai Rawas dan sungai Musi sebelah utara, tepatnya berada di kecamatan Rawas Ulu, Rawas Ilir, dan Muararupit, yang seluruh kecamatan tersebut berada di kabupaten Musi Rawas provinsi Sumatra Selatan. Populasi suku Rawas diperkirakan sebesar 150.000 orang.

Pada beberapa tulisan dikatakan bahwa suku Rawas ini dianggap sebagai suku Anak Dalam juga, seperti suku Banyuasin, suku Teras dan suku Kubu. Karena masyarakat suku Rawas ini lebih suka hidup jauh dari perkampungan suku-suku lain, dan memilih tempat yang terpencil dan terasing. Sehingga bagi para peneliti dan penulis di beberapa situs, sering menyebutkan suku Rawas ini sebagai suku terasing.

Walaupun suku Rawas hidup secara terasing, tetapi mereka tidaklah primitif. Karena saat ini apabila diperhatikan kehidupan mereka yang terlihat sangat sederhana, sebenarnya mereka telah mengenal beberapa budaya dari era modern, seperti memiliki kompor minyak, radio dan televisi, bahkan beberapa telah memiliki genset (generator pembangkit listrik yang berukuran kecil.

suku Rawas
Masyarakat suku Rawas, saat ini sebagian besar masih meyakini dan mempercayai hal-hal yang berhubungan dengan dunia roh. Mereka percaya bahwa roh-roh di alam dapat mempengaruhi nasib mereka.

Suku Rawas berbicara dalam bahasa Rawas, yang apabila dilihat dari perbendaharaan kata yang dimiliki oleh bahasa Rawas terdapat kemiripan dengan bahasa Melayu. Hanya saja bahasa Rawas, sepertinya lebih tua dari bahasa Melayu pada umumnya.

Suku Rawas sebagian besar hidup sebagai petani, terutama pada tanaman karet yang di tanam hampir di segala tempat di dekat pemukiman suku Rawas. Selain itu mereka juga banyak yang berprofesi sebagai penangkap ikan di sungai-sungai yang melintas dekat pemukiman mereka.

sumber:
  • archive.kaskus.co.id
  • sabda.org
  • gambar-foto: mentarigroups.com
  • gambar-foto; halamancurup.blogspot.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,