suku Sakkya Photo source: joshuaproject.net Copyright © Operation China, Paul Hattaway. Used with permission. |
Walaupun suku Sakkya serumpun dalam rumpun bangsa Han, tetapi memiliki budaya yang berbeda dari orang China Han. Selain itu bahasa Sakkya juga dari cabang keluarga bahasa Tibeto-Burman.
Bahasa Sakkya adalah bagian dari cabang Bi-Ka dari keluarga rumpun bahasa Tibeto-Burman. Bahasa Sakkya paling mirip dengan bahasa Biyo dan bahasa Woni. Di Myanmar ada enam dialek Sakkya. Para ethnolog yakin bahwa bahasa Sakkya (Kado) dan Ganaan adalah bahasa yang terpisah. Bahasa Sakkya tidak sama dengan bahasa Katu, dari rumpun bahasa Mon-Khmer di Vietnam dan Laos, juga tidak sama dengan bahasa Kaduo, dari rumpun bahasa Tibeto-Burman yang diucapkan oleh bangsa Mongol di Yunnan.
Saat ini Sakkya hidup di bawah kungkungan tuan tanah berkuasa yang mengendalikan masyarakat mereka. Ketika Komunis berusaha untuk mengutuk dan menghukum para tuan tanah yang menindas pada tahun 1950-an. Para orang Kristen Sakkya menolak untuk terlibat, dan mengatakan lebih baik mengampuni mereka.
Ada banyak gereja Kristen yang kuat di antara daerah pemukiman suku Sakya. Banyak dari masyarakat Sakkya belajar untuk membaca Kitab Suci (Bible) terjemahan baru dalam bahasa Sakkya. Pada tahun 1950, sebanyak 33 gereja Sakkya telah didirikan, Gereja Majelis Allah dan Advent Hari Ketujuh telah membawa banyak orang Sakkya bertobat. Komunis berusaha untuk menghancurkan gereja Sakkya dengan membagi mereka atas masalah hari Sabat. Pada tahun 1986 sebanyak 40.000 orang Sakkya memeluk Kristen, yang menggunakan Kitab Suci (Bible) berbahasa Cina.
sumber:
- word-dialect.blogspot.com
- joshuaproject.net
- missions.itu.int
- myanmarplg.com
- myanmarplg.com
- kwintessential.co.uk
- wikipedia
- dan beberapa sumber lain
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,