Suku Ro Mam

seorang laki-laki Ro Mam sedang
mengerjakan kerajinan
(amitourist)
Suku Ro Mam, adalah kelompok etnis minoritas yang mendiami Le Village, Mo Rai dan kabupaten Sa Thay provinsi Kon Tum. Populasi suku Ro Mam pada tahun 1999 sebesar 301 jiwa.

Bahasa Ro Mam diklasifikasikan ke dalam rumpun bahasa Mon-Khmer.

Perkampungan suku Ro Mam disebut "de", yang dipimpin oleh seorang tua. Setiap keluarga terdiri dari 10-20 orang dari berbagai generasi yang memiliki hubungan darah dan hidup di bawah satu atap. Setiap keluarga membentuk sendiri ekonominya. Upacara perkawinan suku Ro Mam itu dilakukan dalam dua tahap, tahap keterlibatan dan fase pernikahan. Beberapa hari setelah pernikahan, pasangan muda diperbolehkan bercerai apabila merasa tidak cocok. Namun, setelah mereka tinggal bersama untuk waktu yang lama mereka tidak diperbolehkan untuk bercerai. Ketika seseorang meninggal, tubuh mereka ditempatkan di kuburan. Kuburan ditempatkan di ujung barat desa.

perempuan Ro Mam
(offroadvietnam)
Ritual dan upacara biasanya diadakan selama siklus produksi dari awal panen padi sampai tanah tersebut habis di panen dan lahan dibakar, dan beras dibawa ke rumah.

Perempuan Ro Mam memakai rok dan kemeja lengan pendek. Rok yang terbuat dari kain kasar tanpa dekorasi sampai ke bawah lutut. Perempuan Ro Mam suka memakai anting-anting, gelang, dan kalung terbuat dari manik-manik kaca. Pria memakai cawat, di mana flap depan menggantung di atas lutut dan tertutup sampai ke bawah tulang kering mereka.

Suku Ro Mam bertahan hidup dari tebang, bakar, berburu dan mengumpulkan hasil hutan dan budidaya ketan sebagai makanan pokok mereka.


sumber:
- word-dialect.blogspot.com

- offroadvietnam.com
- amitourist.com
- vietnamtrip2008.com
- discoveryindochina.com
- talkvietnam.com
- wikipedia
- dan beberapa sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,