Suku Atsi, Burma

Suku Atsi, adalah salah satu etnis yang terdapat di Burma. Orang Atsi tersebar di Kachin state, Sedan; Shan state dan Kentung District. Populasi orang Atsi di Burma diperkirakan sebesar 32.000 orang.
  • nama lain: Zaiwa, Tsaiwa, Aci, Atshi, Atsi-Maru, Azi, Xiaoshanhua, Aji, Atzi, Szi, Xiaoshan
  • bahasa: Atsi (Zaiwa)
  • kelompok bahasa: Sino-Tibetan; Tibeto-Burman; Lolo-Burmese; Burmish; Maruic; Zaiwa (Atsi)

perempuan Atsi
© Operation China, Paul Hattaway.
(joshuaproject)

Orang Atsi berbicara dalam bahasa Atsi, yang merupakan anggota dari rumpun bahasa Tibeto-Burman, cabang dari Sino-Tibetan.

Orang Atsi di Burma terkait erat dengan sepupunya di China yang lebih dikenal dengan nama suku Zaiwa. Antara orang Atsi di Burma dan orang Zaiwa di China, adalah sama, dahulunya sejak beberapa abad yang lalu sekelompok orang Zaiwa bermigrasi ke Burma, menetap dan berkembang, yang menetap di Burma mendapat sebutan sebagai orang Atsi.

Orang Atsi (Zaiwa) pada dasarnya memiliki reputasi yang kurang baik di negeri asalnya di China, mereka dikenal sebagai orang yang "liar" dengan reputasi menakutkan. Mereka dikenal sebagai perampok sekitar tahun 1911, mereka ditakuti dan tidak disukai semua orang. Mereka telah ditempa sebagai versi lokal dari Mafia. Sistem gumsa mendorong mereka menjadi agresif, kompetitif dan masyarakat otoriter. Mereka memaksa 44 buah desa tetangga untuk membayar mereka demi "perlindungan".

Tradisi agama tradisional orang Atsi cukup kuat, sejak dibawa dari China ke Burma, lebih dari 70% masih mempertahankan agama tradisional mereka, sekitar 20% telah memeluk Buddhisme, dan sisanya sebagian kecil sekitar 4000 orang Atsi di Burma telah memeluk agama Kristen.

sumber:

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,