Suku Mel, Kamboja

Suku Mel, adalah kelompok masyarakat suku minoritas yang terdapat di Kamboja. Orang Mel berdiam di provinsi Kracheh Utara. Populasi orang Mel di Kamboja sekitar 3.000 orang.

Pemukiman orang Mel berada di daerah yang menyusuri sungai di antara pemukiman orang Kraol di sepanjang sungai Krieng. Sebagian besar dari mereka bermukim di tempat yang mudah diakses dari sungai Krieng dan jalan tanah menuju kota utama Kracheh.

Orang Mel berbicara dalam bahasa Mel, yang merupakan bahasa dalam kelompok Mon-Khmer, cabang dari rumpun bahasa Austroasiatic. Populasi orang Khmer hanya terdapat di Kamboja.
Sebagian besar generasi mudah suku Mel tidak lagi berbicara dalam bahasa Mel, akibat kuatnya pengaruh bahasa Khmer di wilayah ini.

Suku-suku hutan terpencil lainnya, menganggap orang Mel sebagai "orang tengah". Orang Mel biasanya membeli produk hutan milik suku Kraol, T'moan dan lain-lain, seperti damar dan hewan kecil, yang kemudian dijual kepada orang Khmer. Dengan kegiatan ini, beberapa orang Mel hidup relatif kaya dibanding suku-suku lainnya.

Visual Diary: Cambodia
salah satu desa suku Mel
(flickr)
Kepercayaan asli orang Mel adalah suatu kepercayaan kepada Siddharta Gautama, suatu sistem kepercayaan dan praktek sebagian besar didasarkan pada ajaran Siddharta Gautama, sehingga keyakinan orang Mel dianggap juga sebagai Buddhisme. Beberapa lain telah memeluk agama Theravada Buddhisme. Orang Mel kebanyakan akan mengaku sebagai penganut Buddha, walaupun sebenarnya mereka masih menjalankan agama keyakinan tradisional mereka. Terdapat sekelompok kecil penganut agama Kristen.
Di desa-desa terpencil lainnya, orang Mel tetap animis tradisional. Mereka melaksanakan tradisi tahunan untuk mengadakan persembahan kepada roh-roh di alam, seperti mengorbankan beberapa ekor kerbau dan sapi, sedangkan untuk penyembuhan terhadap penyakit, mereka akan mengorbankan ayam atau babi.

anak-anak suku Mel
(facebook)
Gaya hidup orang Mel banyak mendapat pengaruh dari gaya hidup orang Khmer. Kondisi desa masih jauh lebih buruk daripada kebanyakan desa Khmer. Hanya desa utama memiliki akses ke air sumur. Karena kehidupan mereka yang terpencil, segala bentuk keperluan untuk kehidupan mereka menjadi sangat mahal setibanya ke pemukiman mereka, seperti bahan bakar untuk bajak, makanan kaleng dan alat-alat lainnya.

Dalam bertahan hidup, sebagian orang Mel hidup pada bidang pertanian, seperti tanaman padi, yang hasilnya dijual ke desa-desa Khmer. Orang Mel lebih berasimilasi dengan gaya hidup orang Khmer daripada suku terpencil lainnya. Rumah-rumah orang Mel banyak menyerap gaya bangunan Khmer. Beberapa orang Mel telah bekerja di kantor-kantor swasta dan pemerintah, yang berada di antara desa-desa Khmer.

sumber:
artikel terkait:

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,