Suku Mokel, adalah salah satu suku yang terdapat di kabupaten Manggarai Timur provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Masyarakat setempat menyebut Nenek La, sebagai Nenek Mokel atau Nenek Moyang Mokel. Masyarakat suku Mokel sangat berharap agar kuburan Nenek La ini, diperbaiki akses jalan menuju kuburan bersejarah ini, serta dibangun pagar di sekitar lokasi kuburan agar lebih aman dan terlihat lebih bagus. Kuburan Nenek La ini, sering dikunjungi oleh masyarakat suku Mokel dan memasang lilin di kuburan ini.
Selain kuburan bersejarah Nenek La ini, terdapat juga sebuah benteng yang bernama Benteng Tabu, yang juga sebagai benteng bersejarah bagi masyarakat suku Mokel.
Masyarakat suku Mokel, pada saat ini hidup pada bidang pertanian. Mereka telah mengenal teknik pertanian, terutama pada tanaman padi di areal persawahan. Selain itu mereka juga memiliki ladang dan kebun yang ditanami beberapa jenis tanaman sebagai pelengkap kebutuhan hidup mereka, seperti ubi kayu, ubi jalar, cabe-cabean, pisang, kelapa dan lain-lain. Selain itu kopi juga menjadi tanaman penting bagi mereka.
sumber:
Di wilayah adat suku Mokel terdapat banyak situs bersejarah yang tersebar di kampung-kampung di wilayah Manggarai Timur. Salah satu situs bersejarah bagi masyarakat suku Mokel, adalah adanya sebuah kuburan nenek moyang orang Mokel di Manggarai, yang bernama Nenek La. Konon menurut cerita rakyat setempat nenek moyang mereka pada zaman dahulu datang dari wilayah Bonengkabo, yang dihubungkan dengan nama Minangkabau pada masa ratusan tahun yang lalu. Kebenaran cerita ini tentunya perlu penelitian yang lebih lanjut. Karena secara fisik orang Mokel sangat berbeda dengan orang Minangkabau. Dilihat dari struktur fisik orang Mokel, mirip dengan orang dari Sulawesi Tengah, atau dengan orang Maluku, yang kemungkinan pada masa lalu terdapat hubungan sejarah masa lalu. Kuburan nenek La, tetap terjaga dengan baik, di wilayah adat suku Mokel di kecamatan kota Komba.
Masyarakat setempat menyebut Nenek La, sebagai Nenek Mokel atau Nenek Moyang Mokel. Masyarakat suku Mokel sangat berharap agar kuburan Nenek La ini, diperbaiki akses jalan menuju kuburan bersejarah ini, serta dibangun pagar di sekitar lokasi kuburan agar lebih aman dan terlihat lebih bagus. Kuburan Nenek La ini, sering dikunjungi oleh masyarakat suku Mokel dan memasang lilin di kuburan ini.
Selain kuburan bersejarah Nenek La ini, terdapat juga sebuah benteng yang bernama Benteng Tabu, yang juga sebagai benteng bersejarah bagi masyarakat suku Mokel.
Masyarakat suku Mokel, pada saat ini hidup pada bidang pertanian. Mereka telah mengenal teknik pertanian, terutama pada tanaman padi di areal persawahan. Selain itu mereka juga memiliki ladang dan kebun yang ditanami beberapa jenis tanaman sebagai pelengkap kebutuhan hidup mereka, seperti ubi kayu, ubi jalar, cabe-cabean, pisang, kelapa dan lain-lain. Selain itu kopi juga menjadi tanaman penting bagi mereka.
sumber:
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,