Suku Dampal, Sulawesi

Suku Dampal, adalah merupakan suku asli yang terdapat di kecamatan Dampal Utara dan kecamatan Dampal Selatan di kabupaten Tolitoli provinsi Sulawesi Tengah.
suku Dampal
sedang mengurus tambak

Istilah Dampal adalah sebagai sebutan yang ditujukan kepada suatu suku yang berbahasa Dampal, yang juga menjadi identifikasi nama untuk kecamatan Dampal Selatan dan kecamatan Dampal Utara di kabupaten Tolitoli provinsi Sulawesi Tengah. Bahasa Dampal menjadi salah satu dari 3 bahasa yang terdapat di kabupaten Tolitoli. Sayangnya bahasa Dampal sendiri mulai tergeser oleh dominasi bahasa-bahasa yang berasal dari luar, seperti bahasa Bugis maupun bahasa Melayu Sulawesi, selain itu bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa yang berasal dari siaran televisi ikut mempengaruhi bahasa di kalangan masyarakat Dampal sendiri. Masyarakat suku Dampal sendiri lebih cenderung menggunakan bahasa-bahasa Melayu Sulawesi daripada bahasa Dampal sendiri. Sehingga dikuatirkan bahasa Dampal sendiri semakin terancam punah. Menurut sebuah data bahwa yang benar-benar masih fasif menuturkan bahasa Dampal hanya sebanyak 90 orang saja. 

Bahasa Dampal masih berkerabat dengan bahasa Dampeles di kecamatan Sojol dan kecamatan Dampelas di kabupaten Donggala.
Secara kultural etnis suku Dampal dan suku Dampeles masih memiliki hubungan erat.
Pada masa dahulu orang Dampal banyak bermukim di desa Bangkir, desa Soni dan desa Dondo yang berada dalam wilayah kabupaten Tolitoli bagian selatan. Dalam perkembangannya suku Dampal banyak berbaur dengan etnis-etnis pendatang, sehingga banyak terjadi percampuran etnis, budaya dan bahasa.

Suku Dampal sebenarnya juga memiliki tatanan adat tersendiri, namun saat ini segala bentuk budaya dan adat-istiadat mereka ini sangat jarang dijalankan dan ditampilkan. Pergeseran budaya dan adat istiadat ini diakibatkan banyaknya pendatang yang menghuni wilayah mereka ini, sehingga secara perlahan budaya mereka pun tergeser oleh budaya para pendatang dari Bugis dan lain-lain yang lebih mendominasi. Hal ini sepertinya harus mendapat perhatian lebih dari masyarakat suku Dampal sendiri, sehingga budaya, adat-istiadat dan bahasa yang telah mereka bawa sejak zaman nenek moyang mereka pun tidak hilang oleh zaman.

Masyarakat suku Dampal saat ini hidup pada bidang pertanian, seperti tanaman padi. Tanaman jagung, ubi jalar dan ubi kayu. Selain itu beberapa dari mereka mengelola beberapa tambak ikan. Profesi lain adalah sebagai pedagang.

sumber:
  • jamrindonggala.blogspot.com/2010/10/bahasa-dampal-juga-terancam-punah.html
  • mediapalu.com

1 comments:

  1. Perlu upaya revitalisasi bahasa dampal, membuat festival budaya dampal yg mau punah..

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,