Suku Mamasa, Sulawesi

suku Mamasa
pic budaya-hendraandre
Suku Mamasa, adalah suatu komunitas masyarakat asli yang berada di kabupaten Mamasa di provinsi Sulawesi Barat. Masyarakat suku Mamasa tersebar di seluruh kecamatan di kabupaten Mamasa. Selain itu populasi suku Mamasa juga terdapat di kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.

Suku Mamasa merupakan bagian dari sub-suku Toraja. Secara adat-istiadat dan budaya, berkerabat dengan suku Toraja. Selain itu bahasa Mamasa juga mirip dengan bahasa Toraja. Oleh karena itiu suku Mamasa ini sering juga disebut sebagai suku Toraja Mamasa. Tapi walaupun orang Mamasa mengaku berdarah Toraja, tapi mereka cenderung lebih suka menyebut diri mereka sebagai suku To Mamasa. Selain itu masyarakat suku Mamasa tidak memiliki upacara adat sebanyak sebagaimana upacara adat di Toraja.

Orang Mamasa sebagian masih ada yang mempraktekkan tradisi dari agama tradisional leluhur mereka, yang disebut "Ada' Mappurondo" atau "Aluk Tomatua". Tradisi agama tradisional ini tetap terpelihara dan terus terwariskan ke generasi berikutnya. Tradisi dari Ada 'Mappurondo ini dilaksanakan terutama setelah panen padi berakhir, sebagai ucapan syukur atas hasil panen mereka.

Ada satu tradisi dari agama tradisionl suku Mamasa, yang unik dan mungkin tidak ada di daerah lain, aitu tradisi penguburan orang yang telah mati, tapi dengan membuat sang jenazah berjalan dengan sendirinya menuju kuburan yang telah disiapkan. Mereka percaya bahwa semua mayat dari sebuah keluarga atau kerabat akan berada di tempat yang sama dalam kehidupan sesudahnya,

Suku Mamasa memiliki rumah adat yang berfungsi sebagai rumah tinggal di masa lalu maupun sebagai tempat penyimpanan hasil panen. Rumah adat suku Mamasa ini sangat unik, yang menurut mereka menyerupai bentuk kapal, seperti kapal-kapal para nenekmoyang mereka ketika berangkat dari negri asal, menyeberangi laut dan berhenti di daerah ini melalui hulu sungai. Rumah adat suku Mamasa mirip dengan rumah adat suku Toraja. Kemiripan ini dikarenakan memang asal-usul suku Mamasa dan suku Toraja adalah berasal dari satu rumpun.

busana adat Mamasa
pic gsja.org
Asal-usul suku Mamasa menurut sebuah cerita rakyat yang terpelihara di kalangan suku Mamasa, menceritakan bahwa "Nene' Torije'ne" (nenek moyang nenek) datang dari laut dan "Nenek Pongkapadang" (nenek moyang kakek) datang dari sebelah timur pegunungan pulau ini. Mereka bertemu satu sama lain kemudian pindah ke Buntu Bulo, di desa Tabulahan dekat kabupaten Mamuju.
Menurut para peneliti, suku Mamasa ini dahulunya adalah berasal dari orang-orang Toraja Sa'dan yang bermigrasi ke wilayah ini. Tumbuh dan berkembang menjadi suatu komunitas yang sekarang lebih umum dikenal sebagai suku Mamasa.

Suku Mamasa, secara mayoritas adalah pemeluk agama Kristen. Perkembangan agama Kristen diterima oleh masyarakat suku Mamasa sekitar awal tahun 1900, oleh misionaris dari Belanda.

Suku Mamasa berbicara dalam bahasa Mamasa. Bahasa Mamasa ini dikelompokkan ke dalam sub-dialek dari bahasa Toraja, karena banyak terdapat kesamaan bahasa antara bahasa Mamasa dan bahasa Toraja.
rumah adat suku Mamasa
pic alexnova-alex
Bahasa Mamasa diucapkan di daerah sepanjang sungai Mamasa kabupaten Polewali Mamasa provinsi Sulawesi Barat.

Bahasa Mamasa memiliki beberapa dialek, yaitu:
  • dialek Mamasa Utara
  • dialek Mamasa Tengah
  • dialek Pattae’ (Mamasa Selatan, Patta’ Binuang, Binuang, Tae’, Binuang-Paki-Batetanga-Anteapi)

Suku Mamasa memiliki Rumah Adat, yang disebut sebagai "Banua" yang berarti "rumah", terdiri dari 5 jenis rumah dan digunakan berdasarkan tingkatan sosial, yaitu:
  1. Banua Layuk, “layuk” berarti "tinggi", maka “Banua Layuk” artinya “Rumah Tinggi”, yang berukuran besar dan tinggi. Pemilik rumah ini merupakan pemimpin dalam masyarakat atau bangsawan. Banua Layuk berlokasi di Rantebuda, Buntukasisi. Orobua dan Tawalian. Semua berada di wilayah kecamatan Mamasa
  2. Banua Sura, “sura” berarti “ukir”, jadi “Banua Sura” berarti “Rumah Ukir”, besar dan tingginya tidak seperti banua layuk. Penghuni rumah merupakan pemimpin dalam masyarakat dan bangsawan
  3. Banua Bolong, “bolong” berarti “hitam”. Rumah ini dihuni oleh orang kaya dan pemberani dalam masyarakat.
  4. Banua Rapa, rumah ini memiliki warna asli (tidak diukir dan tidak dihitamkan), dihuni oleh masyarakat biasa.
  5. Banua Longkarrin, rumah bagian tiang paling bawah bersentuhan dengan tanah dialas dengan kayu (longkarrin), dihuni oleh masyarakat biasa

Rumah adat Mamasa merupakan simbol eksistensi suku Mamasa saat ini, yang semakin lama semakin hilang oleh arus perubahan zaman. Rumah adat Mamasa mirip dengan rumah adat Toraja, perbedaannya yaitu rumah adat Mamasa memiliki atap kayu yang berat dengan bentuk yang tidak terlalu melengkung, sementara rumah adat Toraja memiliki atap kayu dengan bentuk seperti huruf "U".

Masyarakat suku Mamasa hidup pada hasil pertanian, pada tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, sayur-sayuran dan berbagai jenis buah-buahan. Mereka juga memiliki perkebunan yang ditanami kopi dan kakao yang dikelola dengan cara tradisional. Di luar bidang pertanian, mereka juga memelihara hewan ternak, seperti babi, kerbau, sapi, kuda, kambing, ayam dan bebek. Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, dan juga dijual untuk menambah penghasilan keluarga.

sumber:
sumber lain:
  • budaya-hendraandre.blogspot.com
  • gsja.org
  • alexnova-alex.blogspot.com

26 comments:

  1. MANTAB ARTIKELNYA OM...
    calvinpt.blogspot.com

    salam kenal blogger mamasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. trims sob, atas kunjungannya ..
      salam kenal kembali

      Delete
    2. Salam Kenal
      http://calvintarrapa.blogspot.com

      Facebook : www.facebook.com/followbackblogger?ref=hl">
      Komunitas Blogger Mamasa

      Delete
  2. setau saya hanya ada 4 suku besar di sulawesi selatan yakni bugis,makassar,mandar dan toraja,siapa ya yg merubah sejarah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya benar, seperti yang sering diberitakan bahwa ada 4 suku besar di sulawesi selatan, tapi ternyata ada beberapa suku2 lain yang terbilang kecil masyarakatnya, walaupun kadang mereka dimasukkan ke dalam kelompok salah satu 4 suku besar tadi, tapi mereka memang ada dan eksis.
      Tidak ada yang merubah sejarah, mereka telah ada sejak lama bersama-sama 4 suku besar tadi disebut.

      Trims ya sob Petrus untuk kunjungannya.
      Salam kenal

      Delete
  3. keren... apakah salah klo misalnya org mamasa di bilang suku toraja ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin tidak apa2 sob, karena orang Mamasa dan orang Toraja memang kerabat dekat sejak dahulu...

      Delete
  4. Informasi yang sangat menarik. saya baru kembali dari Sumarorong. Kalau boleh tahu lebih lanjut tentang etika penyelesaian masalah sosial dalam masyarakat dan pengenaan dendanya, tentang apa dan peran serta fungsi Pak Bisara serta tentang Aluk Todolo. Terima kasih. Salam hormat

    ReplyDelete
  5. Informasi yang sangat menarik. saya baru kembali dari Sumarorong. Kalau boleh tahu lebih lanjut tentang etika penyelesaian masalah sosial dalam masyarakat dan pengenaan dendanya, tentang apa dan peran serta fungsi Pak Bisara serta tentang Aluk Todolo. Terima kasih. Salam hormat

    ReplyDelete
  6. Mamasa, palopo, enrekang, luwu, kaili dll itu dr toraja semua.

    ReplyDelete
  7. Mamasa, palopo, enrekang, luwu, kaili dll itu dr toraja semua.

    ReplyDelete
  8. Baru kali ini saya mendengar ada suku mamasa..seluruh dunia tau bahwa suku yg ada di sulawesi itu,,suku bugis, suku makassar, suku toraja dan suku mandar..
    disetiap buku2 sejarah manapun tidak ada namanya suku mamasa..baru kali ini didalam blog ini saya temukan yg namanya suku mamasa..

    kalau bisa penulis harus banyak2 baca buku sejarah..biar tau suku2 mana saja yg ada di indonesia, khususnya suku2 yg ada di sulawesi..

    bisa tidak penulis membuktikan buku sejarah mana yg perna mengangkat kalau ada suku yg namanya suku mamasa..???

    Thank's sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. bung unknown, terima kasih sudah berkomentar disini.
      Anda belum pernah dengar nama suku Mamasa ? Mungkin bapak bisa berselancar di google biar ;ebih membuka mata dan hati bapak, biar tidak terikat dengan apa yang telah diterima dari buku pelajaran sekolah semasa SD saja.
      ini suku yang terkenal di Indonesia, suku ini memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri yang sama menariknya dengan suku Toraja.
      Silahkan searching di google, anda akan disajikan ratusan informasi tentang suku Mamasa.
      ok pak,,, semoga sukses.
      Salam

      Delete
    2. orang mamasa sebelumnya dianggap hanya sebagai sub bagian dari suku Toraja, tapi karena mereka memiliki bahasa, budaya dan kepercayaan sendiri, jadi bisa dianggap sebagai suku tersendiri. Sama halnnya dengan suku Karo, Pakpak dan Mandailing telah menjadi suku tersendiri yang terpisah dari suku Batak di Sumatra

      Delete
  9. Menarik artikelnya pak.memang hrus diperkenalkan ke publik,krna tidak bisa di pungkiri kebudayaan mamasa tdk bisa disamakan dengan toraja,

    ReplyDelete
  10. Bagus artikelx.Tp sy mau bertanya, dlm artikel ini dijelaskan bahwa Ada satu tradisi dari agama tradisionl suku Mamasa, yang unik dan mungkin tidak ada di daerah lain, aitu tradisi penguburan orang yang telah mati, tapi dengan membuat sang jenazah berjalan dengan sendirinya menuju kuburan yang telah disiapkan. Apakah hal ini mmg merupakan tradisi atau hanya sebuah insiden di masa lalu yg kemudian dikenang sampai sekarang krn unik dan menakjubkan. Terima kasih

    ReplyDelete
  11. Bagus artikelx.Tp sy mau bertanya, dlm artikel ini dijelaskan bahwa Ada satu tradisi dari agama tradisionl suku Mamasa, yang unik dan mungkin tidak ada di daerah lain, aitu tradisi penguburan orang yang telah mati, tapi dengan membuat sang jenazah berjalan dengan sendirinya menuju kuburan yang telah disiapkan. Apakah hal ini mmg merupakan tradisi atau hanya sebuah insiden di masa lalu yg kemudian dikenang sampai sekarang krn unik dan menakjubkan. Terima kasih

    ReplyDelete
  12. Mungkin karena dulu blm ada yg peneliti bisa sampai ke mamasa dengan berjalan kaki makanya suku mamasa tdk terdaftar dlm buku sejarah

    ReplyDelete
  13. Orang toraja dan mamasa dlu masih satu disebut Tondok Lepongan Bulaan..nah dlm Tondok Lepongan Bulaan masing2 terdapat wilayah adat yg dipimpin seorang Puang..masyarkat di masing2 dalam Tondok Lepongan Bulaan menyebut diri mereka sesuai wilayah adat masing2..seperti: To Sa'dan,To Sangalla,To Mamasa,dsb..nah hingga sekarang, Masyarakat Tondok Lepongan Bulaan terbagi menjadi 2: Toraja dan Mamasa..knp ada sebagian orang mamasa lebih suka disebut To Mamasa?? Karna sejak dlu..masing2 wilyah adat tdk mau di sama2kan..masing2 menyebut identitas mereka sesuai wilayah adat

    ReplyDelete
  14. Sekarang kabupaten Tana Toraja,Toraja Utara,Enrekang,Dan Mamasa dlunya satu dlm Tondok Lepongan Bulaan..hanya saja disetiap daerah adat,masing2 tdk mau disamakan hingga pada masa penjajahan lahirlah kesadaran etnis..Mamasa sering kali juga disebut Toraja Barat..
    Klo di Enrekang sdh mengalami pengaruh Bugis..

    ReplyDelete
  15. Terima kasih infonya...selama ini saya hanya tau mamasa dari cerita kerabat..tapi apapun itu kita orang orang toraja dan mamasa adalah satu dalam tondok lepongan bulan...

    ReplyDelete
  16. Klw toraja dng mamasa itu sama.satu keturunan.

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,