Suku Merpas, Lampung

pemukiman suku Merpas
Suku Merpas, adalah salah satu suku yang berada di bawah adat Lampung, yang bermukim di Merpas. Merpas adalah desa di kecamatan Nasal kabupaten Kaur provinsi Bengkulu Indonesia.

Suku Merpas walaupun bermukim di wilayah provinsi Bengkulu, tetapi secara kultural dan adat, mereka lebih berkerabat dengan masyarakat di provinsi Lampung. Adat istiadat yang dijalankan oleh masyarakat suku Merpas adalah termasuk bagian dari adat Lampung. Selain itu Merpas adalah termasuk salah satu dari marga yang ada di Lampung.

Menurut penuturan masyarakat Merpas sendiri, dahulunya mereka memang berasal dari wilayah Lampung. Pada pertengahan abad 17, mereka telah bermigrasi ke wilayah Bengkulu tempat mereka sekarang ini. Wilayah pemukiman suku Merpas ini mereka hidup berdampingan dengan suku lain seperti suku Kaur yang asli penduduk Bengkulu. Walaupun secara kultural dan adat, suku Merpas ini masih berkerabat dengan suku-suku di Lampung, tetapi kebanyakan dari mereka sudah menganggap diri mereka adalah bagian dari masyarakat Bengkulu. Selain itu di antara mereka telah banyak terjadi perkawinan campur dengan suku-suku lain, yang terdapat di wilayah Bengkulu, termasuk dengan para pendatang yang juga bermukim di wilayah tersebut.

suku Merpas
Suku Merpas sendiri berbicara dalam bahasa Merpas, yang mirip dengan bahasa Lampung, tetapi mendapat pengaruh dari bahasa-bahasa di Bengkulu, termasuk mendapat pengaruh dari bahasa Melayu Pesisir..

Masyarakat Merpas, bertahan hidup pada bidang pertanian. Beberapa bergerak pada pertanian padi sawah, maupun ladang. Mereka juga menanam berbagai jenis sayur-sayuran dan buah-buahan, termasuk tanaman keras seperti karet dan kopi.

sumber:
  • foto: kp3k.kkp.go.id
  • foto: seandanan.wordpress.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,