suku Zo'e |
Mereka juga dikenal sebagai Poturu, Poturujara atau Bure. Istilah "Zo'é" berarti "kita," sebagai lawan dari non-India atau musuh. Suku ini sangat khas karena baik pria maupun wanita memiliki tindikan bibir tradisional dengan potongan kayu yang disebut poturu, serta tubuh mereka yang dibalut pewarna merah dari buah urucum, sekitar usia sembilan tahun mereka sudah memakai tindikan itu. Bahasa Zo'é adalah sub-kelompok dari keluarga bahasa Tupi-Guarani.
Ritual pernikahan dari Zo'e adalah kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami. Pernikahan tersebut diatur ketika gadis-gadis sangat muda dan untuk pria yang lebih tua. Dan adalah khas untuk wanita yang lebih tua untuk memiliki minimal satu “Suami Muda”. Mereka poligami dan Poliandri.
Tidak diketahui berapa banyak istri atau suami yang diperbolehkan untuk dimiliki. Banyak wanita berpraktik poliandri, memiliki satu atau lebih suami , atau sebagai "suami muda/suami magang"; yaitu pemuda yang belajar bagaimana menjadi pasangan yang baik, dalam pertukaran untuk berburu untuk menghidupi keluarga.
sedang bergerak di hutan suku Zo'e |
Sedikit yang diketahui tentang mereka. Mereka semi-nomaden pemburu dan pengumpul. Mangsa favorit mereka adalah monyet, yang berlimpah di wilayah pada musim kemarau. Selama musim hujan, Zo'e bergantung pada umbi-umbian seperti manioc sejenis singkong tapi beracun sehingga mereka harus mengolahnya dulu menjadi tepung untuk menghindari sifatnya yang beracun.
sumber:
- en.wikipedia.org/wiki/Zo%27%C3%A9_people#cite_note-intro-0/
- people.tribe.net/teakitty/blog/a5565296-9892-4f9a-afd6-4d259e2b9fb6
- kaskus.co.id
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,