Suku Pekal

Suku Pekal, adalah suatu komunitas suku yang mendiami wilayah kecamatan Ketahun kabupaten Bengkulu Utara provinsi Bengkulu, berada dekat perbatasan Jambi dan Sumatera Selatan. Populasi suku Pekal pada sensus tahun 2000 sebesar 30.000 orang.

Bahasa Pekal, adalah bahasa yang diucapkan oleh suku Pekal. Bahasa ini memiliki beberapa dialek yang mirip dengan dialek bahasa Minangkabau dan bahasa Rejang. Bahasa Pekal termasuk dalam rumpun bahasa Melayu cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Suku Pekal sendiri dikelompokkan ke dalam rumpun Melayu, Bahasa Pekal sendiri selain banyak terdapat kemiripan dengan bahasa Minangkabau dan Rejang, terdapat juga banyak kemiripan dengan bahasa Bugis dan bahasa Batak. Tidak diketahui kemiripan tersebut apakah pada masa lalu terdapat hubungan sejarah atau sekedar terjadi penyerapan bahasa saja.

Tradisi dan budaya Pekal ini banyak dipengaruhi oleh dua budaya lain seperti dari budaya Minangkabau dan budaya Rejang. Sepertinya mereka sangat mudah menyerap tradisi dan budaya dari luar, dan menerimanya menjadi bagian dari budaya mereka sendiri. Sehingga saat ini sangat susah mencari akar budaya dari Pekal sendiri. Karena sebagian besar mereka ambil dari tradisi dan budaya dari luar mereka.

Suku Pekal adalah pemeluk Islam secara mayoritas. Beberapa acara adat dan seni budaya mereka juga terlihat unsur Islami. Walaupun mereka telah memeluk Islam, tetapi beberapa kepercayaan terhadap hal-hal animisme dan dinamisme masih terlihat dalam kehidupan masyarakat suku Pekal ini. Mereka mempercayai hal-hal gaib dan tempat-tempat keramat yang konon dapat mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka.

Masyarakat suku Pekal ini rata-rata hidup dan berprofesi sebagai petani pada perladangan dan perkebunan. Beberapa dari masyarakat suku Pekal juga telah bekerja pada sektor swasta dan sektor pemerintahan. 

sumber:
  • wisatabengkulu.com
  • rejang-lebong.blogspot.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

1 comments:

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,