Suku Tao, Formosa, Taiwan

suku Tao
(intercontinentalcry)
Suku Tao, salah satu suku asli di Formosa, Taiwan, terkenal karena budaya perahu mereka yang merupakan agregasi dari fisiologi, ekonomi psikologi, dan keyakinan. Mereka berasal dari Lanyu (Orchid Island), sebuah wilayah Taiwan, dari pantai tenggara Taiwan. Pada sensus tahun 2000 populasi suku Tao, adalah sebesar 3872 orang.

nama lain: Yami
bahasa: Tao
kelompok bahasa: Austronesia

kerabat:

-  Itbayat
-  Ivatan
     - Ivasay
     - Isamorong
-  Babuyan

Suku Tao, dikenal juga sebagai suku Yami, adalah penduduk asli Taiwan, mendiami sebuah pulau terpencil , yaitu pulau Anggrek (Orchid Island). Secara budaya suku Tao lebih dekat dengan orang Ivatan di pulau Batanes Filipina daripada penduduk asli lainnya di Taiwan. Kata tao, berarti "orang", dalam kedua bahasa Tao dan hampir seluruh bahasa di Filipina. Orang Tao secara tradisional ahli dalam membuat balangays (kano), yang merupakan lambang suku mereka.

Bahasa Tao (Yami), termasuk ke dalam rumpun bahasa Malayo-Polynesia, cabang dari rumpun bahasa Austronesia.

tarian tradisional Tao
(forumbiodiversity)
Struktur sosial Tao didefinisikan oleh garis keturunan patrilineage, dan kerabat dari leluhur laki-laki sama sering diikat, sesama keturunan dari keluarga laki-laki tidak diperbolehkan menikah.

Masyarakat Tao percaya dan takut kepada Anito (roh jahat). Orang Tao sujud kepada matahari atau bulan untuk membuat pengakuan dosa dan berdoa kepada tuhan, namun mereka tidak memiliki bangunan untuk menyembah dewa dan roh-roh suci, juga tidak memiliki patung dewa. Menangkap ikan terbang pada bulan-bulan tertentu adalah salah satu ritual tradisi keagamaan suku Tao. Seluruh proses memancing ikan terbang memiliki makna ritual yang luar biasa, dan hubungan dekat Tao dengan laut juga tercermin dalam upacara-upacara dan ritual terkait. Upacara Boat Launching dan Upacara Flying Fish, pada khususnya.

Orang Tao terampil dalam membangun dan mengukir perahu papan, membuat perak, memproduksi gerabah dan boneka tanah liat. Mereka menganggap perahu sebagai tubuh manusia. Perahu-bangunan adalah misi suci dan menjadi bagian dari kehidupan. Memiliki perahu berarti memiliki laut dan langit dan memiliki keberanian. Untuk orang Tao, "bangunan perahu" adalah manifestasi dari keilahian dan kecantikan.

perempuan Tao
(photojazz.ws)
Orang Tao, bertahan hidup dengan pertanian, pada awalnya mereka menanam ubi jalar di dekat pantai. Selai itu mereka juga menanam buah-buahan dan sayuran. Mereka juga menanam kelapa, tetapi tidak tumbuh secara liar, kelapa ini hanya dimiliki oleh keluarga yang berada di atas tanah pribadi. Di pulau Orchid ini, millet juga tumbuh dan biasanya ditumbuk ke dalam kue dan dimakan dengan daging babi. Mereka akan melaksanakan acara tahunan Festival millet tradisional yang dilaksanakan pada awal musim panas.
Orang Tao memelihara hewan ternak seperti ayam dan babi dan kehidupan sebagai nelayan juga cara lain bagi orang Tao untuk bertahan hidup. Perairan dan terumbu karang di sekitar pulau Orchid, kaya ribuan jenis ikan tropis yang menyediakan berbagai makanan berlimpah untuk mereka. Ikan terbang dianggap sebagai makanan paling penting, yang hanya boleh ditangkap pada bulan-bulan tertentu. Ikan terbang dianggap keramat dan tabu untuk ditangkap sembarangan. Bagi perempuan hamil hanya boleh makan empat jenis ikan, dan orang tua hanya mengkonsumsi jenis tertentu.


sumber
  • china post & council of indigenous peoples, taiwan
  • word-dialect.blogspot.com
  • forumbiodiversity.com
  • intercontinentalcry.org
  • dmtip.gov.tw
  • photojazz.ws
  • wikipedia
artikel lain:

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,