Suku Dayak Batu Tajam

suku Dayak Batu Tajam
(melayuonline.com)
Suku Dayak Batu Tajam, disebut juga sebagai suku Dayak Pesaguan Kiri. Mendiami beberapa kampung di kabupaten Ketapang provinsi Kalimantan Barat. Populasi suku Dayak Batu Tajam diperkirakan berjumlah 2.756 jiwa.

Orang Dayak Batu Tajam memiliki bahasa yang berbeda dengan suku-suku dayak di sekitarnya, tetapi mereka masih bisa berkomunikasi dengan baik dengan kelompok masyarakat Marau Sinar Bulan. Penutur bahasa Batu Tajam berada di kampung Batu Tajam 1, Batu Tajam 2, Pembangunan, Temposohan, Kembohang, dan Pengancing.

Suku Dayak Batu Tajam diperkirakan berasal dari hulu Lemandau di Kampung Ketingan provinsi Kalimantan Tengah. Penyebaran ini dipimpin oleh Patih Buang bersama keenam saudaranya, yaitu Patih Burung, Patih Bubut, Patih Buku’, Patih Ruas, Patih Kariyak, dan Patih Saboi. Tujuh beradik ini tiba di Kabupaten Ketapang dan melakukan penyebaran ke Sungai Kendawangan, Batu Keling, Sarang Membulu’, dan ada juga yang ke Belatuk. Patih Saboi dan Patih Buang melakukan penyebaran di Bukit Mangkul di muara Sungai Kendawangan. Setelah itu dua beradik ini melakukan penyebaran di Padang Sembilan. Di Padang Sembilan ini, dua keluarga ini merasa tidak aman atas kehadiran Lanun. Lalu mereka pindah lagi ke Selobohan.Di Bukit Selobohan ini masih lagi merasa tidak aman, lalu pindah lagi di Bukit Dehiang, yaitu antara Kampung Mahawa dengan Batu Tajam. Patih Saboi menjadi Domong di Mahawa, sedangkan Patih Buang menetap di Bukit Dehiang. Lama-kelamaan kedua adik beradik ini bertengkar masalah wilayah adat ketemenggungan. Lalu terjadi pembagian wilayah dengan upacara adat yang disaksikan seluruh Domong di Pesaguan. Dari pembagian ini terbentuk wilayah Mahawa dan Batu Tajam, yang waktu itu masih berdomisili di Bukit Dehiang. Mereka lama menetap di Bukit Dehiang. Penduduknya semakin bertambah. Sebagian penduduk tersebut mendirikan kampung dengan dipimpin oleh Patih Buang. Kampung itu diberi nama Kampung Kebongan Gontal. Karena letak geografisnya termasuk wilayah adat Domong Jelayan, masyarakat kelompok kecil tersebut diperintahkan mendirikan kampung, yang sekarang disebut Batu Tajam.


sumber:
  • kebudayaan-dayak.org 
  • melayuonline.com 
  • kaltimpost.co.id 
  • kaltengpos.web.id 
  • theborneopost.com 
  • banjarmasinpost.co.id 
  • sabah.edu.my 
  • dayakbaru.com 
  • wikipedia 
  • dan beberapa sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,