Suku Akha, Burma

Suku Akha, adalah salah satu suku Bukit di Burma (Myanmar). Desa suku Akha terkenal memiliki gerbang besar yang terbuat dari kayu yang telah diukir dengan desain yang rumit bergambar angka dan hewan serta memiliki roh penjaga. Gerbang besar terdapat pada dua ujung desa, untuk melindungi desa dari hutan, karena orang Akha percaya roh alam berkeliaran.

perempuan Akha
(superstock)
Suku Akha pada awalnya berasal dari Tibet dan bermigrasi keluar ke wilayah lain. Tetapi para pakar athropolog dan ethnolog banyak berpendapat bahwa suku Akha berasal dari China,  bukan dari Tibet seperti yang dituturkan dan diklaim oleh masyarakat suku Akha sendiri. Keberadaan suku Akha didokumentasikan hubungan dengan pangeran Shan Kengtung, yang menunjukkan bahwa suku Akha telah ada di Burma Timur sejak tahun 1860.

Mereka tersebar di desa-desa pegunungan barat daya Cina, Myanmar timur, barat Laos, barat laut Vietnam, dan Thailand utara. Di semua negara mereka adalah etnis minoritas. Populasi orang Akha saat ini diperkirakan sebesar 400.000 orang.

Pemerintah China mengklasifikasin suku Akha sebagai bagian dari ras rumpun Han, tetapi mereka menolak itu dan mengatakan bahwa mereka berbeda dari ras rumpun Han. Di Myanmar dan Thailand sering menyebut mereka sebagai "gaw" atau "ekaw" (ikaw / ikho), sebuah istilah yang menurut pandagan masyarakat Akha sebagai ucapan menghina.

Rumah suku Akha berbentuk rumah panggung, yang terbuat dari kayu dan bambu, dengan atap jerami. Setiap desa diurus oleh dewan tetua adat. Para tetua masyarakat membuat keputusan penting dan memilih imam desa dan kepala desa.

orang Akha
(sstmyanmar)
Orang Akha memiliki agama asli yang masih animisme, tetapi saat ini banyak dari mereka yang telah memeluk Buddhisme, selain itu misionaris Kristen telah aktif di antara masyarakat Akha sejak pertengahan abad 20. Beberapa masyarakat Kristen Akha tinggal di desa terpisah yang dibangun dan didukung oleh dana misionaris. Meskipun banyak Akha yang telah memeluk Kristen, tetapi praktek adat istiadat tradisional Akha tetap dijalankan.

Bahasa Akha "avkavdawv", adalah bahasa tonal dari cabang Lolo / Yi, termasuk ke dalam rumpun bahasa Sino-Tibetan. Suku Akha tidak memiliki bahasa tertulis tetapi beberapa script bahasa tertulis, telah ditulis oleh para misionaris.

Suku Akha adalah salah satu dari suku bukit di Burma (Myanmar) yang menanam opium, mereka melakukannya karena sejak nenek moyang mereka telah menanam dan memanen opium. Mereka hidup dilahan marjinal yang sulit untuk menambah nafkah melalui tebang dan bakar lahan pertanian. Untuk menambah penghasilan mereka orang Akha menjual kerajinan tangan, membuat pakaian dan barang-barang seni budaya lainnya.


sumber:
- word-dialect.blogspot.com
- eco-action.org
- sstmyanmar.com
- thailine.com
- superstock.com
- myanmartravel.org
- wikipedia
- dan beberapa sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,