Orang Chin, merupakan salah satu etnis utama dari sekian banyak kelompok etnis yang hidup di negara bagian Chin di Burma. Diperkirakan suku Chin memiliki populasi sebesar 1,5 juta orang yang terdiri dari banyak sub-kelompok.
Orang Chin adalah merupakan bangsa Tibeto-Burman dan terkonsentrasi di sebelah utara-barat negara bagian Chin, yang memisahkan antara Burma dari India. Orang Chin diperkirakan masuk ke Burma sekitar abad 9 - 10. Kebanyakan orang Chin bergerak ke arah barat. Istilah "Chin", tidak diketahui maknanya, walaupun para peneliti sejaran telah mengusulkan berbagai teori konsensus.Sejarah Chin sekitar abad 17 hingga 19 adalah urutan panjang perang suku dan permusuhan. Ekspedisi
pertama Inggris ke Chin Hills pada tahun 1889 segera diikuti oleh
aneksasi, dan pemerintahan Inggris berakhir penggerebekan oleh Chin di
dataran Burma. Desa
Chin, biasanya terdiri dari beberapa ratus rumah secara tradisional,
beberapa desa diperintah oleh dewan sesepuh, sedangkan yang lainnya dipimpin oelh seorang kepala desa.
Misionaris Baptis hadir di kalangan masyarakat Chin, dan mengkristenkan orang Chin hampir 90% dari populasi. Namun, sekelompok kecil orang Chin tetap patuh pada kepercayaan tradisional suku mereka, serta Buddhisme Theravada.Orang Chin di Burma sebagian besar adalah masyarakat yang berada dalam level kemiskinan. Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa percaya bahwa konsumsi pangan di Negara Chin adalah yang terendah di Burma. Dalam
beberapa tahun terakhir kekurangan pangan telah lebih diperburuk lagi
dengan wabah tikus, yang telah menghancurkan tanaman Chin. Ada sedikit di jalan fasilitas medis di Negara Chin. Para penduduk desa mengatakan bahwa mereka tidak melihat seorang dokter selama 10 tahun. The Christian LSM Free Burma Rangers, adalah salah satu dari beberapa sumber bantuan medis yang hadir dalam masyarakat suku Chin.Menghadapi situasi ini ribuan orang telah meninggalkan rumah mereka. Menurut
Chin Organisasi Hak Asasi Manusia (CHRO), lebih dari 60.000 Chin hidup
sebagai pengungsi di India, di mana mereka dipaksa untuk bersaing untuk
sumber daya yang langka dengan penduduk setempat, sudah hidup dalam
kemiskinan. Karena
diskriminasi, mereka dicegah dari mendapatkan pekerjaan yang
berkelanjutan atau kesehatan yang layak dan hidup dalam ketakutan
kekerasan fisik dan pengusiran paksa. Lain
20.000 Chins telah sesuai dengan CHRO melarikan diri ke Malaysia,
dimana pemerintah Malaysia menolak untuk mengakui pencari suaka dan
pengungsi Chin sebagai sesuatu tetapi imigran ilegal. Tanpa
pengakuan hukum sebagai pengungsi mereka tidak mampu untuk bekerja,
mendapatkan pendidikan, mendapatkan akses ke layanan kesehatan, atau
menemukan akomodasi yang memadai. Para pengungsi juga mengalami pelecehan, penahanan, dan deportasi kembali ke Burma. Menurut laporan, orang Chin: tidak aman di Burma, tidak terlindungi di India (Human Rights Watch, 2009)
sumber:
orang Chin (guideformyanmar.com) |
perempuan Chin tradisional (allmyanmar.com) |
sumber:
- oxfordburmaalliance
- samaw
- pic 1: guideformyanmar.com
- pic 2: allmyanmar.com
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,