Suku Babuza, adalah salah satu penduduk asli Taiwan, yang bermukim terutama di Changhua dan di sekitar bagian barat Central Basin Taiwan.
nama lain: Babusa, Babu Sa, Favorlang, Favorlangsch, Jaborlang, Poavosa
bahasa: Babusa
kelompok bahasa: Austronesia
Suku Babuza sebagian besar memeluk agama Kristen, seperti Protestan, Katholik dan berbagai denominasi Kristen lainnya. Sebagian kecil, sekitar 20% masih memeluk agama ethnic. Agama ethnic pada suku Babuza merupakan kepercayaan tradisional yang diamalkan sejak zaman nenek moyang mereka.
Suku Babuza termasuk suku yang telah ribuan tahun bermukim di Taiwan, dan memiliki wilayah adat sendiri di daerah Formosa Taiwan, tapi pemerintah China dan Taiwan belum mengakui suku Babuza bersama sekitar 12 suku lain sebagai suatu kelompok masyarakat adat asli Taiwan.
Seperti masyarakat adat asli di Taiwan lainnya, mereka termasuk dalam klaster Austronesia, berbicara dalam bahasa Babusa yang merupakan bagian dari kelompok bahasa Austronesia. Tapi karena kuatnya pengaruh bahasa Mandarin dan Taiwan, sebagian dari orang Babuza banyak yang berbicara dalam bahasa Mandarin ataupun Taiwan. Bahasa Babusa menunjukkan hubungan kerabat dengan bahasa Taokas, karena banyak terdapat kemiripan dalam kosakata. Oleh karena itu bahasa Taokas kadang dianggap sebagai dialek bahasa Babusa.
Suku Babuza merupakan masyarakat adat yang tinggal di daerah datar, berbeda dengan suku-suku dataran tinggi pegunungan yang mampu mempertahankan bahasa asli mereka, sedangkan orang Babuza hidup dalam dominasi bahasa Mandarin dengan semakin meningkatnya pemukim China di wilayah mereka, sehingga bahasa Babusa mengalami krisis kepunahan.
Dalam bertahan hidup, suku Babuza hidup pada bidang pertanian, terutama padi dan millet. Tanaman padi dan millet menjadi sumber utama mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup. Kegiatan lain seperti berburu dan menangkap ikan menjadi kegiatan lain di saat tidak ada kegiatan di perladangan.
sumber:
artikel lain:
nama lain: Babusa, Babu Sa, Favorlang, Favorlangsch, Jaborlang, Poavosa
bahasa: Babusa
kelompok bahasa: Austronesia
Suku Babuza sebagian besar memeluk agama Kristen, seperti Protestan, Katholik dan berbagai denominasi Kristen lainnya. Sebagian kecil, sekitar 20% masih memeluk agama ethnic. Agama ethnic pada suku Babuza merupakan kepercayaan tradisional yang diamalkan sejak zaman nenek moyang mereka.
Suku Babuza termasuk suku yang telah ribuan tahun bermukim di Taiwan, dan memiliki wilayah adat sendiri di daerah Formosa Taiwan, tapi pemerintah China dan Taiwan belum mengakui suku Babuza bersama sekitar 12 suku lain sebagai suatu kelompok masyarakat adat asli Taiwan.
Seperti masyarakat adat asli di Taiwan lainnya, mereka termasuk dalam klaster Austronesia, berbicara dalam bahasa Babusa yang merupakan bagian dari kelompok bahasa Austronesia. Tapi karena kuatnya pengaruh bahasa Mandarin dan Taiwan, sebagian dari orang Babuza banyak yang berbicara dalam bahasa Mandarin ataupun Taiwan. Bahasa Babusa menunjukkan hubungan kerabat dengan bahasa Taokas, karena banyak terdapat kemiripan dalam kosakata. Oleh karena itu bahasa Taokas kadang dianggap sebagai dialek bahasa Babusa.
Suku Babuza merupakan masyarakat adat yang tinggal di daerah datar, berbeda dengan suku-suku dataran tinggi pegunungan yang mampu mempertahankan bahasa asli mereka, sedangkan orang Babuza hidup dalam dominasi bahasa Mandarin dengan semakin meningkatnya pemukim China di wilayah mereka, sehingga bahasa Babusa mengalami krisis kepunahan.
Dalam bertahan hidup, suku Babuza hidup pada bidang pertanian, terutama padi dan millet. Tanaman padi dan millet menjadi sumber utama mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup. Kegiatan lain seperti berburu dan menangkap ikan menjadi kegiatan lain di saat tidak ada kegiatan di perladangan.
sumber:
artikel lain:
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,